jpnn.com - MANILA—Rodrigo Duterte sudah resmi menjadi Presiden Filipina. Namun, tidak seperti presiden-presiden sebelumnya, Duterte dan keluarga tidak akan tinggal di Manila.
Politikus yang menjadi presiden ke-16 Filipina itu tidak akan memimpin dari ibu kota, tetapi dari Davao, kota yang selama ini membesarkannya. Dia adalah wali kota terlama Davao.
Presiden bertangan besi itu memang seakan menghindari politik di Manila dan memilih membangun pemerintahan sendiri di daerah yang mendukung dirinya. Sejak memenangi pemilu, dia hanya sekali ke Manila. Manila ke Davao sekitar 1.000 kilometer. Kota kecil itu hanya dihuni kurang dari 2 persen populasi penduduk Filipina.
Duterte memang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Itu berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya yang mayoritas berasal dari kalangan atas. Benigno Aquino misalnya. Dia berasal dari klan kalangan atas yang mendominasi politik di negara tang terdiri atas 7.641 pulau itu.
BACA JUGA: Si Kontroversial itu Resmi Dilantik jadi Presiden
Di Filipina, rentang antara penduduk kaya dan miskin merupakan yang terbesar di Asia. Itu menunjukkan bahwa pembangunan dan kesejahteraan di negara ini belum merata. Karena alasan itu pula, Duterte menginginkan pemerintahan di Filipina nanti tidak terpusat. Melainkan dibuat otonomi daerah.
Dengan begitu, pemerintah daerah bisa menggunakan sebagian besar pendapatan mereka untuk kesejahterasan rakyatnya, bukan lagi disetor ke pemerintah pusat. Duterte yakin kebijakan itu bisa memutus rantai kemiskinan dan juga membuat Filipina lebih damai. (AFP/Reuters/Aljazeera/sha/c4/any/flo/jpnn)
BACA JUGA: Wonderful Indonesia Hadir di Ajang Euro 2016 Paris
BACA JUGA: Ya Tuhan, Enam Gelandangan Tewas Kedinginan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indehoi Nyaris Ketahuan, Cewek Ramping Ini Kabur Tanpa Busana
Redaktur : Tim Redaksi