jpnn.com - Menteri BUMN Erick Thohir merupakan pemimpin yang bekerja secara nyata untuk meningkatkan kompetensi para generasi muda umat Islam atau santri Indonesia.
Ketua Umum (Ketum) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini bahkan membuka pintu Kementerian BUMN lebar-lebar untuk para santri melalui program magang yang bertujuan memeberikan pembekalan dan pelatihan kerja.
“Kami juga terus membuka kesempatan untuk para santri mengembangkan diri, salah satunya lewat program Santri Magang,” terang Erick Thohir.
Seperti diketahui, program Santri Magang di Kementerian BUMN bertujuan untuk memberikan pembekalan dan pengalaman kerja untuk para santri di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Sukses di PSSI, Erick Thohir Kebanjiran Dukungan Masyarakat untuk Jadi Cawapres
Untuk program ini, Erick Thohir mengerahkan 33 perusahaan BUMN untuk memberikan pembekalan kepada para santri.
Tidak hanya itu, Erick Thohir juga menggalakkan program Santri Magang Generasi Bertalenta BUMN.
BACA JUGA: LSI: Erick Thohir Cawapres Paling Banyak Dipilih Etnis Jawa
Program ini merupakan program magang terpadu untuk santri, mahasiswa, serta fresh graduate agar dapat menerapkan semua ilmu yang telah diperoleh.
Melalui praktek yang dilakukan secara langsung dalam dunia kerja nyata. Sehingga mendapat pengetahuan dan skill tambahan mengenai standar kerja profesional di BUMN.
Magang Santri adalah program magang yang ditujukan untuk mahasiswa atau santri aktif dan minimal telah menempuh semester 5 untuk Diploma 3 dan semester 7 untuk Strata 1.
Selain itu, berasal dari perguruan tinggi atau universitas Islam yang terafiliasi dengan pesantren.
Program ini memberi kesempatan untuk kerja magang secara langsung di BUMN dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Tempat dan posisi magang akan disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing perusahaan.
Beberapa perusahaan menerima posisi magang dari jurusan apapun. Namun, ada juga perusahaan yang membuka lowongan magang hanya untuk jurusan tertentu.
Selama Magang Santri berlangsung, peserta masih bisa mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus maksimal dua kali dalam seminggu.
Program ini memberi ilmu praktis di dunia kerja yang tidak didapatkan dari kegiatan belajar di sekolah atau kampus.
Sejauh ini, berdasarkan data terakhir yang dimiliki oleh Kementerian BUMN per bulan Mei 2022, terdapat 6 ribu santri yang sudah berpartisipasi dalam program tersebut.
Dengan program ini Erick Thohir berharap generasi muda umat Islam dapat berkontribusi lebih di masa mendatang dalam pembangunan ekonomi keumatan negara dan bangsa Indonesia.
“BUMN terus mendorong ekonomi umat terus tumbuh. Potensi besar sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak harus kita maksimalkan,” pungkas Erick Thohir. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif