jpnn.com, KEDIRI - Bisnis rumahan ikan hias kini menjadi salah satu pilihan masyarakat. Termasuk seorang anggota Polri Bripda Andi Yanuar Priyo.
Usaha ini sudah dilakoni Bripda Andi dua tahun, atau 2018 silam. Dia memiliki 3.000 ekor ikan cupang dari berbagai kategori jenis dan usia.
"Awalnya hanya sekadar hobi, tetapi setelah diterjuni ternyata bisnis penjualan ikan cukup menjanjikan," ujar anggota Polres Kediri Kota yang bertugas di bidang humas tersebut.
Bripda Andi saat ini tengah membudidayakan dua jenis ikan cupang, yakni koi multigalaxy serta cupang nemo multi galaxy.
BACA JUGA: Tebar Benih Ikan Kerapu, Lanal Banyuwangi Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat Pandemi Covid-19
"Dua jenis ikan tersebut paling banyak digandrungi pecinta ikan cupang," jelasnya.
Harga jual dua jenis ikan cupang itu pun melonjak antara Rp 150.000 sampai Rp 500.000. "Top great. Kami melakukan plasma di petani, untuk bibit membuat sendiri dan saya melakukan inovasi untuk mendobrak harga ikan supaya lebih mahal," imbuh Bripda Andi.
BACA JUGA: Irfan Hakim Kibarkan Merah Putih di Dalam Kolam Ikan
Pemuda 25 tahun ini menjual ikan cupang dagangannya secara offline dan online. "Kebanyakan paling laku melalui sistem online. Pembeli kebanyakan berasal sekitaran Pulau Jawa, tetapi ada pula dari luar pulau Jawa seperti Sumatera bahkan luar negeri Malaysia," terang Bripda Andi.
Selain menjual ikan yang sudah jadi, Bripda Andi juga melayani pembelian bibit ikan cupang. Harganya kisaran Rp 20.000 hingga harga termahal Rp 100.000 per ekor. Bibit ikan yang dijual kategori usia 2,5 bulan. Sementara ikan yang sudah jadi (dewasa) berusia 5 bulan.
"Ikan cupang yang dipasarkan saat ini berjumlah 1.000 ekor, sementara yang dibudidayakan ke petani sekitar dua ribu ekor. Total jumlah ikan kisaran 3.000 ekor," terang pemuda asal Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Ribuan ikan milik Bripda Andi tidak dipasarkannya sendiri. Ia dibantu teman-temannya sesama pecinta ikan cupang.
"Pemasaran secara online itu kita lakukan bersama teman-teman sesama penghobi, terus kita bagi hasil," terangnya.
Cara pemeliharaan ikan cupang ini, kata Bripda Andi, cukup mudah dibanding hewan peliharaan lainya seperti burung. Dia membagi waktu aktif sebagai anggota Polri dan merawat ikan peliharaanya tersebut.
"Pertama saya pernah diburung, tetapi omzetnya kurang banyak. Perawatannya juga makan waktu lama. Tapi kalau masalah ikan ini waktu sehari pun cukup, kalau burung setiap hari kami harus merawatnya," terangnya.
Sementara itu, kendala dalam usaha jual beli ikan via online terkendala waktu pengiriman, terutama pengiriman di luar Pulau Jawa.
Selain itu, saat ini bibit ikan jenis koi multi galaxy serta nemo multigalaxy jumlahnya sangat terbatas. Ini disebabkan karena tingginya jumlah permintaan.
"Peranakannya habis ikan jenis multigalaxy sama koi. Harganya mahal dan cepat laku," kata Bripda Andi. Biasanya bibit dari dua ikan jenis tersebut mudah ia dapatkan langsung dari petani ikan cupang di wilayah Kota Kediri.
Dia juga mengungkap "musuh" utama bisnisnya ialah musim hujan. Dia punya pengalaman pahit, di mana ikan cupang peliharaannya mati satu kolam.
"Pernah sekitar 1.500-2.000 ikan mati itu dalam satu kolam. Rugi pasti tapi kami bisa mengolahnya lagi dari awal bibitnya," kenangnya.
Redaktur & Reporter : Natalia