jpnn.com - KAIRO - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry melakukan kunjungan kerja kali pertamanya ke Mesir pasca dilengserkannya Muhammad Mursi dari jabatan presiden pada Juli lalu. Lawatannya tersebut bertujuan untuk menekankan perlunya reformasi politik. Itu terjadi setelah Washington mencabut bantuan tahunan yang mencapai ratusan juta dolar.
Dalam jumpa pers bersama dengan Menlu Mesir Nabil Fahmy, Kerry mengklarifikasi bahwa pencabutan bantuan kepada Mesir tersebut bukan sebuah hukuman. Pencabutan bantuan itu adalah sebuah konsekuensi hukum setelah militer Mesir menumbangkan pemerintahan yang terpilih secara demokratis.
BACA JUGA: ETIM Diyakini Tak Aktif
Kerry mengungkapkan, topik tersebut hanya dibicarakan singkat dalam pertemuannya dengan Fahmy. Dia meyakini otoritas Mesir memahami keputusan itu.
Meski memahami Mesir telah menghadapi tantangan berat dan tahun-tahun penuh dengan konflik politik, termasuk ketegangan hubungan dengan AS, Kerry meminta pemerintah Kairo melanjutkan upayanya untuk menciptakan demokrasi. "AS adalah sahabat sekaligus partner rakyat Mesir. Kami juga ingin berkontribusi pada kesuksesan negeri ini," lanjut Kerry.
BACA JUGA: Nenek Tua Renta Curi Berlian di California
Fahmy menjelaskan, pendapat Kerry dan peta jalan yang diajukan Panglima Militer Jenderal Abdel Fattah El Sissi untuk masa depan Mesir pascakudeta menunjukkan bahwa kedua pihak sejalan menuju normalisasi hubungan antara Washington-Kairo. Peta jalan tersebut termasuk amandemen konstitusi Mesir yang dianggap terlalu islami. Sebab, amandemen itu disahkan saat pemerintahan Mursi. Pemerintah mengadakan referendum sebelum akhir tahun dan melaksanakan pemilu parlemen serta presiden awal 2014.
Kerry hadir di Kairo di tengah ketegangan politik menjelang sidang pertama Muhammad Mursi yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Senin (4/11). Mantan Presiden Mesir yang didukung Ikhwanul Muslimin tersebut bakal menghadapi dakwaan "menghasut untuk melakukan kekerasan".
BACA JUGA: Pabrik Petasan Meledak, 11 Orang Tewas
Putra Mursi, Osama Mursi, kepada AP menyatakan bahwa keluarganya tidak akan menghadiri sidang tersebut. "Keluarga kami tidak mengakui legitimasi sidang ini. Mursi diculik dan disandera sampai saat ini," katanya. (AP/cak/c14/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Lagi Pakai Organ Napi untuk Transplantasi
Redaktur : Tim Redaksi