Kerugian Akibat Macet di Jalan Tol Capai Rp 50 Triliun?

Jumat, 08 Desember 2017 – 22:43 WIB
Kemacetan di jalan tol. Foto: Radar Cirebon/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mentaksir kerugian akibat kemacetan di jalan tol Jakarta mencapai Rp 50 triliun per tahun.

Kerugian itu akibat bahan bakar minyak (BBM) yang terbuang percuma dari setiap kendaraan yang terjebak kemacetan.

BACA JUGA: Pelayanan Jasa Marga Belum Baik, Tarif Tol Tak Pantas Naik

Ditambah biaya pengiriman logistik yang terpaksa meningkat dan turunnya produktivitas, karena lamanya proses pengiriman.

"Pada pagi hari berangkat kerja, sore pulang kerja serta saat hujan, hampir semua ruas jalan di Jakarta termasuk tol macet stagnan. Tentu ini sangat merugikan dunia usaha dan masyarakat. Diperkirakan di Jakarta saja kerugian masyarakat mencapai Rp 50 triliun/tahun," ujar Sarman kepada JPNN.com, Jumat (8/12).

BACA JUGA: Benahi Dulu Kemacetan, Baru Naikkan Tarif Tol

Karena itu Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta ini menilai, manajemen pengelolaan jalan tol sebaiknya dibenahi terlebih dahulu, sebelum mengambil kebijakan menaikkan tarif.

"Namanya jalan tol adalah jalan berbayar yang mempercepat penggunanya sampai ke tujuan. Tapi yang terjadi justru jalan macet berkilometer dan pengelola tidak membuat terobosan," katanya.

BACA JUGA: Tarif Tol Naik, Jasa Marga Dinilai Hanya Kejar Laba

Sarman menangkap kesan dalam hal ini ada unsur pembiaraan. Pihak pengelola sepertinya melimpahkan kemacetan menjadi risiko pengguna.

"Saya rasa hal ini tidak fair, rekayasa lalu lintas harus dilakukan secara variatif agar pengguna jalan tol puas terhadap pelayanan yang diberikan," pungkas Sarman.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tol Sering Macet tapi Tarif Dinaikkan, Ngacau!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler