jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto merasa sangat berduka dengan kepergian Letjen (Purn) Doni Monardo.
Menurut Terawan, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) yang pernah memimpin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu merupakan tentara berjiwa patriot dengan semangat kemanusiaan tinggi.
BACA JUGA: Innalilahi, Doni Monardo Meninggal Dunia
"Jiwa prajuritnya mengalir deras untuk ibu pertiwi. Semangatnya untuk kemanusiaan selalu membara seperti baret kebanggaannya," ujar Terawan melalui juru bicara pribadinya, Oktafiandi, dalam pesan singkat ke media, Minggu (3/12/2023) malam.
Lebih lanjut Dokter Terawan -panggilan kondangnya- menceritakan pengalamannya bekerja sama dengan Doni.
BACA JUGA: Terawan Agus Putranto dan Siti Fadilah Supari Saling Suntik, Pantas Awet Muda
Saat Terawan masih menjabat menkes dan Doni memimpin BNPB, keduanya bahu-membahu menghadapi pandemi penyakit virus corona 2019 atau Covid-19.
Saat awal pandemi pada 2020, Presiden Jokowi menunjuk Doni sebagai kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Terawan pun menjadi mitra bagi Doni di satgas itu.
BACA JUGA: KSAD Jenderal Maruli akan Pimpin Upacara Pemakaman Doni Monardo di TMP Kalibata Besok
Terawan pun merasakan betul Doni sebagai mitra kerja yang baik karena saat awal pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak bisa berbuat banyak dalam mencegah penyebaran virus pemicu pagebluk dunia itu.
Kemenkes, tutur Terawan, terkendala anggaran sehingga tidak bisa menyiapkan berbagai kebutuhan, seperti alat pelindung diri (APD), disinfektan, dan masker, untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Namun, Doni sebagai kepala Satgas Covid-19 bergerak sigap menyiapkan segala instrumen dan regulasi yang memungkinkan Kemenkes bertindak demi kepentingan rakyat.
Walhasil Kemenkes bisa menggunakan pagu anggaran melalui dana siap pakai (DSP) yang disiapkan BNPB untuk mengatasi bencana kesehatan.
“Mas Doni juga menyiapkan tempat isolasi di luar dari rumah sakit, seperti Wisma Atlet, dan lain sebagainya," imbuh Terawan.
Mantan kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto itu juga terkenang kepemimpinan Doni di BNPB yang selalu jemput bola. Doni, tutur Terawan, kerap melakukan inspeksi langsung ke lapangan untuk memastikan semua arahannya berjalan dengan semestinya.
“Kami bersama sering keliling Indonesia untuk memastikan pola pencegahan Covid-19 berjalan dengan baik, serta pola penyembuhan di rumah sakit juga terlaksana dengan baik," ujar Terawan.
Pensiunan tentara dengan pangkat terakhir letnan jenderal itu pun bersaksi bahwa Doni adalah orang baik.
“Saya turut berduka. Semoga semua amal ibadah beliau diterima dan segala dosanya diampuni. Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Terawan.(ast/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Vaksin Nusantara Masuk Jurnal Medis Internasional, Selamat untuk Dokter Terawan
Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan