SUKABUMI - Hasil pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di Amerika Serikat, akhir April lalu, memunculkan fakta baru. Bahkan Ketua KPK Abraham Samad mengklaim hasil pemeriksaan itu sebagai kabar menggembirakan bagi pengungkapan dugaan korupsi dana talangan (bailout) Rp 6,7 triliun untuk Century.
"Kabar yang menggembirakan itu karena keterangan Sri Mulyani yang diberikan di Amerika pada penyidik adalah keterangan yang tidak pernah diberikan sebelumnya," kata Ketua KPK, Abraham Samad, kepada wartawan, di sela-sela Lokakarya Jurnalis Antikorupsi, di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (25/4).
Ia menjelaskan, keterangan Managing Director Bank Dunia itu tak pernah disampaikan di hadapan Pengawas Bank Century DPR. Namun, keterangan Sri bisa menjadi kunci penting tentang pihak yang bersalah dalam kasus Century karena bisa menyeret pihak lain.
Hanya saja, lanjut Abraham, keterangan Sri akan sempurna kalau didukung oleh keterangan dari pihak-pihak lain, termasuk bekas Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya yang kini sudah menjadi tersangka pertama dalam kasus itu. Karenanya Abraham menepis anggapan dari Timwas Century DPR bahwa hasil pemeriksaan atas Sri tak istimewa. "Tidak begitu, ini belum pernah terungkap sebelumnya," kata Abraham tanpa merinci fakta baru dalam kasus Century iyu.
Dalam rangka pengusutan kasus Century pula, KPK pada pekan depan akan mengirimkan penyidiknya ke Australia, guna memeriksa saksi dari Bank Indonesia yang tengah bersekolah di Negeri Kanguru itu.Minggu depan depan mungkin penyidik berangkat. Minggu depan itu sudah masuk bulan depan ya," kata bekas pengacara ini sembari tersenyum. (ara/boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiranto: Konflik Masa Lalu jadi Pelajaran Masa Depan
Redaktur : Tim Redaksi