Kesal Selalu Dianiaya, Istri Bacok Suami

Selasa, 04 November 2014 – 00:08 WIB

jpnn.com - KEFAMENANU - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama ini lebih didominasi oleh perlakuan kasar dan sadis dari laki-laki terhadap perempuan. Namun di Kampung Obe Desa Fafinesu A, Kecamatan Insana Fafinesu, justru terbalik.

Seorang ibu rumah tangga (IRT) kalut dan membacok suaminya yang sementara lelap dalam mimpi. Peristiwa itu dipicu rasa kesal yang sudah menjadi-jadi lantaran sebelumnya nyawa IRT tersebut nyaris dihabisi suaminya setelah diikat.

BACA JUGA: Polda Papua Tangkap Penjual Amunisi ke Kelompok Bersenjata

Bukan hanya itu saja, selama menjalani kehidupan berumah tangga delapan tahun sejak di Bali hingga akhirnya pindah ke Fafinesu A, kasus KDRT yang dialami pelaku pembacokan dari korban pembacokan terus saja terjadi.  Pembacokan terjadi, Sabtu (1/11) sekira pukul 03.00 Wita dini hari lalu.

Pelaku pembacok adalah Romania Banu (32), sementara korban pembacokan adalah Gregorius Tae (37). Keduanya merupakan suami istri yang sudah menjalin hubungan suami istri selama delapan tahun, namun belum juga dikarunia anak. Meski dibacok sebanyak tiga kali dibagian perut sedalam 10 centimeter serta tangan kanan oleh Romania Banu, namun nyawa Gregorius Tae masih bisa tertolong.

BACA JUGA: Ditegur Saat Parkir, Pemuda Tembak Satpam

Kronologis kejadian bermula saat suami Romania Banu, Gregorius Tae pulang ke rumah dalam kondisi mabuk minuman keras (miras) jenis sopi. Sekira pukul 00.10 Wita, Gregorius Tae kembali ke rumah dengan menggedor pintu rumah. Mendengar pintu digedor, Romania Banu langsung bangun dan membukakan pintu.

Lantaran overdosis miras lokal jenis sopi, Gregorius Tae langsung menganiaya istrinya, Romania Banu, setelah dibukakan pintu dengan cara memukul dan meninju istrinya sebanyak satu kali persis di mata kiri bagian bawah.

BACA JUGA: Pemilik Toko Ponsel Tewas Dibantai Perampok

Akibatnya, Romania Banu harus menderita lebam. Meski menderita lebam, Gregorius Tae masih saja mengikat Romania Banu. Namun Romania Banu tetap diam dan tidak memberikan perlawanan. Usai mengikat Romania Banu, Gregorius Tae justru menelepon keluarga Romania Banu dan memberitahukan ke keluarga Romania Banu supaya datang mengambil jasad Romania Banu.

Takut kejadian tersebut terbukti, Romania Banu berusaha melepaskan ikatan di lehernya saat Gregorius Tae sudah tidur. Tak mau pikir panjang lagi, Romania Banu langsung mengambil sebilah parang lalu membacok suaminya yang sementara lelap dalam mimpi.

Usai membacok Gregirius Tae sebanyak empat kali di bagian perut hingga mengenai tangan kanan suaminya, Romania Banu lalu bergegas keluar rumah dan membuang barang bukti parang di depan rumah mereka lalu melarikan diri ke keluarganya di sekitar kawasan terminal bus AKDP Kefamenanu. Pagi harinya, Romania Banu didampingi salah seorang keluarganya lalu menyerahkan diri ke Mapolres TTU.

Kepada Timor Express (Grup JPNN.com) di Mapolres TTU, Romania Banu menceritakan kalau dirinya selama delapan tahun bersama suaminya bukannya bahagia tetapi selalu menderita karena terus dianiaya.

"Dia pulang rumah dengan kondisi mabuk berat. Dia ketuk pintu saya buka. Dia lalu pukul dan ikat saya setelah masuk dalam rumah. Setelah itu dia telepon keluarga saya supaya datang ambil jasad saya," kata Romania.

Takut perkataan suaminya terbukti, Romania Banu lalu berusaha membuka tali yang mengikat dirinya saat suaminya sudah tidur.

"Setelah buka tali saya langsung pikir pendek. Saya ambil parang dan potong dia di perut. Kami sudah nikah delapan tahun dan selama ini saya selalu dianiaya. Sejak kami masih di Bali sampai sudah pindah ke Fafinesu A, saya terus menderita. Dia selalu curiga saya ada hubungan gelap dengan laki-laki lain," tutur Romania sambil memperagakan bagaimana dirinya berusaha melepaskan tali yang mengikat lehernya.

Sementara Gregorius Tae mengaku kalau dirinya memang benar menganiaya istrinya.

"Saya baru pulang acara di keluarga, dia langsung marah saya kenapa tidak iris tuak. Saya bilang besok baru saya iris. Tapi dia marah terus sehingga saya pukul dia," ujar Gregorius.

Dia mengaku sempat memukuli istrinya bukan saja di bagian mata kiri tetapi juga di kepala bagian belakang.

Kasubag Humas Polres TTU Ipda Felix Kadati mengaku kasus KDRT yang terjadi itu masih dalam tahap penyelidikan. Romania Banu langsung dijebloskan ke dalam sel Mapolres TTU setelah di-BAP.

"Saat ini kita masih dalami kasus itu. Namun tidak menutup kemungkinan, jika keduanya ingin berdamai kita siap memfasilitasi," tegasnya.(gat/ays)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Perempuan Telentang di Kamar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler