Keselamatan Penerbangan Harus Segera Diaudit

Jumat, 22 Juni 2012 – 04:56 WIB

JAKARTA -- Musibah kecelakaan pesawat udara seakan tak ada habisnya di negeri ini. Belum habis duka cita soal jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, kini musibah burung besi naas kembali terjadi. Pada Kamis (21/6), sekitar pukul 15.45, pesawat jenis Fokker 27, jatuh di Komplek Perumahan Rajawali, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Karena kerap mengalami kecelakaan, DPR mendesak dilakukan audit menyeluruh terhadap sistem keselamatan penerbangan. "Musibah beruntun di dunia penerbangan ini semakin menegaskan bahwa harus ada audit secara menyeluruh sistem keselamatan penerbangan Indonesia," kata Anggota Komisi V DPR, Teguh Juwarno, Kamis (21/6) malam.

"Di tengah belum habis duka kita karena musibah Sukhoi, musibah ini (jatuhnya Fokker 27) sungguh mencoreng dunia penerbangan kita," timpal Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) di DPR itu.

Dia menegaskan, pejabat otoritas penerbangan harus dievaluasi. "Menteri Perhubungan harus berani mencopot anal buahnya," kata Teguh Juwarno.

Seperti diketahui, pesawat Foker 27 jatuh di daerah perumahan Kompleks Rajawali, Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Kamis (21/6) sekitar pukul 15.45. Belum diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat tersebut. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foke-Nara tak Mau Habiskan Jatah Kampanye


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler