Kesempatan Emas Bagi Atlet dan Wasit Bridge Mengasah Ilmu

Sabtu, 20 Agustus 2016 – 09:45 WIB
Para peserta International Bridge Tournament 13th Kepri Championship 2016 sedang bertanding di Hotel Golden View, Batam, Jumat (19/8). Foto: batampos/jpg

jpnn.com - BATAM - Kepala Bidang Olahraga Prestasi Daerah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Dadi Surjadi secara resmi membuka turnamen bridge internasional bertajuk International Bridge Tournament 13th Kepri Championship 2016 di Hotel Golden View, Batam, Jumat (19/8).

Kemenpora sebagai institusi pemerintah yang bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengembangan olahraga nasional sangat mendukung terlaksananya turnamen yang berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat (19/8) hingga Minggu (21/8) ini. 

BACA JUGA: Malaysia Belum Bisa Salip Indonesia..eh Tunggu Masih Ada Lee Chong Wei

International Bridge Tournament 13th Kepri Championship 2016 merupakan kesempatan emas bagi atlet dan wasit bridge, khususnys Indonesia untuk meningkatkan kemampuan, pengalaman dan kualitas pada level internasional. 

"Junjung tinggi semangat, sportivitas dan fair play," ujar Dadi dalam sambutannya seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (20/8).

BACA JUGA: Cabor Berkuda PON Riau Masuk Pemusatan Pelatihan

Selain berdampak pada peningkatan prestasi, suatu turnamen olahraga juga harus berdampak di segi perekonomian dan pariwisata. "Terlebih letak Batam sangat strategis, karena dekat dengan Singapura dan Malaysia," tutur Dadi.

Ia berharap agar kejuaraan ini bisa dipertahankan, terlebih bisa ditingkatkan. Baik dari segi kualitas dan kuantitas.

BACA JUGA: Piala Menpora: Wiyatama Menang WO 3-0 Atas Adiluwih

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat (PP) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi), Hartono mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kemenpora, Pemerintah Provinsi Kepri, Gabsi Kepri dan sponsor-sponsor yang telah mendukung terselenggaranya turnamen bridge internasional ini sehingga dapat berlangsung sesuai jadwal yang ditentukan.

Turnamen yang sudah berlangsung ke-13 kalinya ini telah mampu meningkatkan animo peserta, baik dalam maupun luar negeri secara sangat signifikan. "Saya pikir, kejuaraan internasional ini mampu memadukan konsep olahraga, budaya dan wisata," imbuh Hartono.

Hartono berharap, olahraga bridge bisa dipertandingkan di Sea Games, Asian Games dan Olimpiade. "Apalagi timnas bridge Indonesia cukup diperhitungkan di kancah internasional," paparnya.

Ketua Gabsi Kepri, Rusliden Hutagaol mengatakan, masyarakat Kepri telah mendapat kehormatan atas kehadiran atlet-atlet bridge nasional maupun internasional di even bridge tahunan ini. 

Total 56 tim dari 12 negara bersaing memperebutkan Piala Menpora untuk kategori tim dan Piala Gubernur Kepri untuk kategori pasangan. "Hampir seluruh tim bridge yang lolos PON dari berbagai provinsi memanfaatkan ajang internasional ini sebagai try out sebelum berlaga habis-habisan di PON 2016 September mendatang," ungkap Rusliden.

Salah satu peserta asal Sulawesi Utara (Sulut), Chriss mengaku salut dengan Gabsi Kepri yang telah rutin menyelenggarakan turnamen sebesar ini selama 13 kali. "Sangat bagus, karena di Indonesia sendiri, turnamen di Kepri ini merupakan salah satu turnamen bertaraf internasional," ujar atlet PON Sulut ini.

Gabsi Sulut sendiri sudah delapan kali mengikuti turnamen yang berhadiah total Rp 190 juta di tahun ini. "Sudah menjadi agenda wajib Gabsi Sulut, karena selain untuk mengukur kemampuan atlet bridge Sulut sebelum bertanding di PON, tiap tahun hadiah yang diberikan juga semakin besar," terang Chriss. (cr16/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Ketum PSSI Buka Liga Santri‎ Nusantara 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler