jpnn.com - Bekas jerawat apakah perlu dibiarkan begitu saja atau sebaiknya ditangani? Terlebih, tubuh memang memiliki caranya sendiri untuk menyembuhkan noda jerawat yang membandel.
Agar tak lagi hilang arah, ketahui penjelasan berikut seputar mitos dan fakta tentang bekas jerawat.
BACA JUGA: 7 Cara Tepat Merawat Bekas Jerawat
Menguak mitos mengenai bekas jerawat
Ketika memasuki usia remaja, jerawat jadi persoalan utama penampilan. Perubahan hormonal membuat segala perubahan dalam tubuh, termasuk timbulnya jerawat. Mungkin Anda mengira ketika beranjak dewasa dan usia bertambah, hal ini tak lagi jadi persoalan.
BACA JUGA: Kiat Jitu Menghilangkan Bekas Jerawat
Namun kenyataannya, tidak. Setelah tuntasnya masalah jerawat, timbul lah masalah bekas jerawat.
Ditambah lagi, dengan ilmu yang terbatas, beberapa orang melakukan hal yang mungkin menurut mereka bisa menghilangkan bekas jerawat, seperti membersihkan wajah secara rutin untuk menghilangkan noda bekasnya.
BACA JUGA: Hilangkan Noda Bekas Jerawat dengan Tiga Minyak Alami Ini
Tapi apakah yang kita lakukan selama ini sudah benar adanya? Karena itu ketahui mitos dan fakta bekas jerawat di bawah ini.
1.Bekas jerawat bisa hilang dengan sendirinya
Bisa jadi ini mitos bekas jerawat. Sebagian bekas jerawat memang bisa hilang dengan sendirinya. Tetapi kebiasaan seperti memencet bekas jerawat akan meninggalkan bekas seperti skar hipertrofik, keloid, maupun hiperpigmentasi pascainflamasi.
Ketiganya memerlukan perawatan agar bekas jerawat hilang dengan segera. Perawatan bisa dilakukan secara mandiri dengan pengaplikasian gel penghilang bekas jerawat secara rutin. Metode ini mampu menyamarkan bekas jerawat yang membandel.
Pilih gel dengan kandungan allium cepa, niacinamide, mucopolysaccharide (MPS), serta pionin. Keempatnya diformulasikan untuk menyamarkan noda bekas jerawat dan juga meratakan kondisi kulit, serta mengurangi iritasi.
Ketika muncul bekas jerawat, lakukan perawatan sedini mungkin agar kulit kembali pulih seperti semula. Sehingga Anda bisa tampil percaya diri.
2. Tidak membersihkan wajah bisa menimbulkan jerawat pada bekasnya
Ini mitos seputar bekas jerawat. Mungkin selama ini Anda mengira bahwa jerawat yang timbul pada jejak sebelumnya disebabkan oleh kebersihan yang kurang optimal. Padahal, tidak juga.
Kecenderungan sering mencuci wajah (lebih dari dua kali sehari) dan scrubbing wajah berlebihan dengan menggunakan astringent ternyata bisa merusak kulit wajah.
Melansir laman Everyday Health, metode ini dapat membuat trauma kulit wajah dan memperparah kondisi setelah perawatan.
Menurut dr Clare A. Pipkin, MD, seorang dermatologis dan asisten profesor dari Duke University School of Medicine, menyarankan untuk membersihkan wajah dua kali sehari menggunakan air suam-suam kuku, mild cleanser, dan dibersihkan dengan gerakan lembut.
3. Memencet jerawat tak akan menimbulkan bekas jerawat
Godaan memencet jerawat memang sulit untuk dihindarkan. Memencet jerawat tidak meninggalkan bekas jerawat, jelas ini mitos. Pada poin sebelumnya sudah dijelaskan bahwa kebiasaan ini dapat memicu peradangan dan meninggalkan noda jerawat.
Memencet jerawat memang membuka pori-pori. Namun, inflamasi setelahnya membuat bekas jerawat bertahan lebih lama. Bahkan, setelahnya bisa timbul jerawat di tempat yang sama.
Alangkah baiknya Anda menahan diri untuk tidak memencet atau memegang jerawat. Lebih baik terapkan perawatan untuk menangani masalah jerawat Anda.
4. Tak perlu pakai sunscreen
Masalah jerawat sudah tuntas. Hanya bekas jerawat saja yang tertinggal dan tak perlu pakai sunscreen, cukup perawatan saja untuk menuntaskannnya. Ini sebuah mitos soal bekas jerawat.
Justru, kulit dengan bekas jerawat masih butuh perlindungan ekstra dengan menggunakan sunscreen. Pasalnya, sinar UV dapat memicu peradangan kembali. Maka dari itu, penting untuk menerapkan sunscreen meskipun Anda telah mengoleskan gel penghilang bekas jerawat.
5. Sebaiknya tidak usah pakai makeup bila masih ada bekas jerawat
Pernyataan ini termasuk mitos mengenai bekas jerawat. Tentu saja Anda masih bisa menggunakan makeup. Pilihlah foundation ringan yang bebas minyak dan berlabel non-comedogenic.
Label non-comedogenic dapat meminimalkan penyumbatan pori-pori. Selain itu, pilih makeup yang bersifat hypoallergenic dan non-irritating, serta berbahan dasar air.
Pemilihan kandungan ini juga mencegah iritasi kulit yang mampu menimbulkan jerawat pada noda bekas yang sama.(HelloSehat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy