Ketahui 5 Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening

Selasa, 18 Desember 2018 – 15:13 WIB
Ustaz Arifin Ilham. Foto: Jawapos.com

jpnn.com, JAKARTA - Ustaz Arifin Ilham dinyatakan sembuh dari kanker kelenjar getah bening stadium 4A. Selama dua bulan, Ustaz Arifin Ilham menjalani pengobatan medis dan alternatif untuk menyembuhkan penyakitnya itu.

Tapi tahukah Anda apa itu kanker kelenjar getah bening? Dalam dunia medis kelenjar getah bening dikenal dengan sebutan limfe.

BACA JUGA: Selain Medis, Pengobatan Ini Sembuhkan Ustaz Arifin Ilham

Sedangkan limfoma adalah kanker yang muncul dalam sistem limfatik yang menghubungkan kelenjar limfe atau kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Sistem limfatik termasuk bagian penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.

Sel-sel darah putih limfosit dalam sistem limfatik akan membantu pembentukan antibodi tubuh untuk memerangi infeksi. Tetapi jika sel-sel limfosit B dalam sistem limfatik diserang kanker, maka sistem kekebalan tubuh akan menurun sehingga rentan mengalami infeksi.

BACA JUGA: Doa Sahabat untuk Kesembuhan Ustaz Arifin Ilham

Limfoma adalah jenis kanker yang memengaruhi sistem limfatik kita. Ada kelompok utama limfoma, yakni limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Kedua kelompok ini mencakup sekitar 30 jenis limfoma. Limfoma berkembang dalam sistem limfatik, bagian dari sistem kekebalan tubuh yang membantu menyaring bakteri dan melawan penyakit.

Sebagian besar dari kita tentu akrab dengan istilah kelenjar getah bening dan kelenjar ini bisa menjadi bengkak dalam situasi normal kapan saja dalam kehidupan kita — biasanya ketika kita sakit atau mengalami infeksi.

BACA JUGA: Anak Ungkap Penyebab Penyakit Ustaz Arifin Ilham

Ketika sel-sel di kelenjar getah bening mulai berkembang biak dengan cepat dan menjadi ganas, maka kondisi ini dikenal dengan nama limfoma.

Limfoma non-Hodgkin adalah istilah yang mencakup berbagai jenis kanker yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Ada lebih dari dua puluh jenis limfoma non-Hodgkin yang berbeda.

Jenis limfoma lain, limfoma Hodgkin, memengaruhi jaringan limfatik dalam sistem limfatik tetapi bisa menyebar ke paru-paru, sumsum tulang dan darah.

Sayangnya, para peneliti tidak bisa menentukan dengan tepat apa yang menyebabkan limfoma. Mereka, bagaimanapun, mengidentifikasi faktor-faktor risiko untuk penyakit ini.

Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Verywellhealth, Selasa (18/12)

1. Usia

Limfoma bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa, tetapi sebagian besar orang yang didiagnosis biasanya mereka yang lebih tua dari usia 60 tahun. Banyak kasus di mana anak-anak mengembangkan penyakit ini adalah ketika sistem kekebalan tubuh mereka menurun.

2. Sistem kekebalan tubuh lemah

Penyakit seperti HIV / AIDS bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap limfoma.

3. Sejarah keluarga

Meskipun jarang, sindrom limfoma bawaan tentu ada yang bisa meningkatkan kemungkinan Anda untuk mengembangkan limfoma.

4. Infeksi

Penyakit, seperti HIV / AIDS, virus Epstein-Barr, Hepatitis C dan Helicobacter pylori adalah semua faktor yang bisa meningkatkan risiko pengembangan limfoma.

5. Radiasi

Orang yang terkena radiasi tingkat tinggi, seperti korban kecelakaan reaktor nuklir dan bom atom, berada pada peningkatan risiko mengembangkan limfoma non-Hodgkin. Mereka yang juga memiliki terapi radiasi sebelumnya juga berisiko lebih tinggi terkena limfoma.

Gejala umum limfoma termasuk pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, kelelahan, keringat malam, demam dan rasa gatal tanpa penyebab yang jelas. (fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wajah Ustaz Arifin Ilham Sempat Menghitam


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler