Ketahui 6 Penyebab Asma yang Bisa Menyerang

Rabu, 01 Mei 2019 – 21:29 WIB
Ilustrasi saat terserang asma.

jpnn.com - Selain diperingati sebagai Hari Buruh Internasional, setiap 1 Mei juga diperingati sebagai Hari Asma Sedunia. Tahukah Anda apa saja penyebab asma?

Menurut dr. Anita Amalia Sari dari KlikDokter, asma adalah penyakit jangka panjang pada saluran pernapasan yang ditandai dengan penyempitan dan peradangan saluran pernapasan. 

BACA JUGA: Kenali Perbedaan antara Efek Samping dan Alergi Vaksin

“Orang yang mengalami asma memiliki saluran napas yang sensitif terhadap beragam pemicu. Beberapa jenis substansi yang dikenal sebagai alergen dan iritan dapat memicu munculnya gejala asma seperti batuk, mengi (bunyi ‘ngik-ngik saat napas’), sesak napas dan dada terasa berat,” jelasnya.

Badan kesehatan Dunia (WHO) mengestimasi sekitar 235 juta populasi dunia menderita asma. Menurut data dari Riset Data Kesehatan (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Indonesia pada 2018, penderita asma di Indonesia adalah 2,4 persen dari keseluruhan penduduk.

BACA JUGA: Pandji Pragiwaksono: Boro-boro gue Kepikiran Bakal Heboh

Menurut dr. Anita sekitar 80 persen asma juga memiliki alergi. Sehingga, alergi erat kaitannya dengan asma. Namun, dengan pengetahuan dan penanganan yang baik, penderita asma bisa menjalani hidup dengan normal.

Berbagai penyebab asma

BACA JUGA: Alergi Udang Menyebabkan Pusing?

Dikatakan oleh dr. Anita, alergen penyebab asma dapat ditemukan di rumah, tempat kerja ataupun di luar ruangan. Lantai, dinding, mainan, seprai, karpet, furnitur, halaman rumah, hewan peliharaan, dan lain sebagainya dapat menjadi sumber alergen atau iritan asma.

Jika sudah sudah tahu penyebab alerginya, maka sebaiknya Anda menghindari kontak dengan alergen tersebut. Mengurangi paparan terhadap pemicu asma merupakan salah satu penanganan asma yang tepat.

Berikut di bawah ini adalah beberapa penyebab asma.

1. Pemicu di udara

Paparan serbuk sari, polusi udara, asap rokok, dan asap dari pembakaran vegetasi bisa bikin asma Anda kambuh. Serbuk sari paling menyusahkan selama musim peralihan, meskipun bunga, gulma, dan rumput mekar sepanjang tahun. Hindari berada di luar selama waktu puncak serbuk sari dalam sehari.

Menurut dr. Anita, di Indonesia alergi karena serbuk sari (pollen) jarang terjadi. Meski demikian, cara menghindarinya tetap harus diketaui, yaitu dengan menutup pintu dan jendela saat musim serbuk sari bertebaran.

Selain itu, manfaatkan pendingin ruangan. Penyejuk udara dapat mengurangi polusi udara dalam ruangan dan menurunkan kelembapan di kamar atau rumah.

Ini mengurangi risiko terpapar tungau debu dan risiko Anda kambuh. Suhu yang dingin juga bisa memicu alergi pada beberapa orang.

2. Bulu hewan

Hewan peliharaan berbulu seperti anjing atau kucing bisa memicu alergi. Lebih spesifiknya, dr. Anita mengatakan bahwa ini disebabkan oleh protein dari kelenjar minyak yang terdapat pada dander (serpihan kulit) binatang.

“Alergen dari binatang ini masih tetap bisa menempel di karpet, furnitur dan udara bahkan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah binatang tersebut tidak ada di ruangan lagi,” kata dr. Anita.

Selain itu, protein yang ditemukan dalam air liur hewan, kotoran, urine, rambut, dan kulit dapat memicu asma. Cara terbaik untuk menghindari pemicu ini adalah dengan menghindari hewan sama sekali.

Jika Anda tidak siap berpisah dengan hewan peliharaan, baiknya jangan sampai mereka memasuki kamar tidur. Selain itu, dr. Anita menyarankan Anda untuk menjauhkan mereka dari karpet atau perabot berbahan kain, cuci tangan setelah bermain dengan mereka, secara rutin memandikan mereka, dan hindari kontak langsung dengan kotorannya.

3. Debu

Tungau debu adalah alergen yang umum, suka bersembunyi di tempat yang sering dikunjungi seperti kamar tidur, ruang tamu, atau di kantor.

Karpet dan permadani juga merupakan sarang debu. Jika ada satu atau beberapa karpet di rumah, Anda disarankan untuk membersihkannya secara rutin agar tidak menjadi sarang kotoran dan debu (termasuk bulu hewan peliharaan).

4. Jamur

Beberapa jenis jamur bisa memicu asma. Anda harus mewaspadai tempat-tempat yang lembap di rumah seperti dapur, kamar mandi, basement, dan pekarangan rumah. Kelembapan yang tinggi bisa meningkatkan risiko pertumbuhan jamur. Untuk mencegahnya, belilah dehumidifier jika kelembapan adalah kekhawatiran Anda. Jangan lupa untuk membuang tirai, karpet, dedaunan, atau ranting yang terlihat berjamur.

5. Kecoak

Selain menggelikan, ternyata kecoak juga dapat menyebabkan munculnya alergi pada penderita asma.

“Protein yang terdapat di air liur, tubuh dan kotoran kecoak bisa menimbulkan alergi,” ungkap dr. Anita.

6. Kondisi lain dapat menyebabkan asma

Infeksi, virus, dan penyakit yang memengaruhi paru-paru dapat memicu asma. Contohnya termasuk infeksi saluran pernapasan, pneumonia, dan flu. Infeksi sinus dan refluks asam juga dapat menyebabkan asma kambuh, seperti halnya beberapa jenis obat.

“Asma juga dapat dipicu oleh iritan seperti polusi udara, asap rokok, asap kebakaran, bau zat kimia yang menyengat, parfum, udara dingin, karbon monoksida, asbestos dan volatile organic compounds (VOCs),” kata dr. Anita menambahkan.

Kondisi stres, kecemasan, dan emosi kuat lainnya juga dapat memicu gangguan pernapasan menjadi cepat. Iritasi pada jalan napas juga dapat menyebabkan asma kambuh.

Selain itu, alergi makanan juga dapat menyebabkan serangan asma, terutama jika Anda memiliki riwayat reaksi anafilaksis terhadap alergen makanan.

Dengan mengenai berbagai penyebab asma (sekaligus alergen alergi yang umumnya berkaitan dengan asma) Anda penderita asma bisa menghindari pemicunya.

Sehingga, kekambuhannya bisa ditekan serendah mungkin. Selain dengan menghindari alergi, Anda juga disarankan untuk rutin kontrol ke dokter dan menerapkan gaya hidup sehat.(RN/ RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alergi, Bisakah Dicegah Sejak Anak Masih dalam Kandungan?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
asma   alergi   Kucing  

Terpopuler