jpnn.com, JAKARTA - Agung Hercules kini dikabarkan tengah menderita kanker otak. Tepatnya glioblastoma stadium IV. Apakah penyebab kanker otak seperti yang dialami artis berusia 51 tahun ini?
Glioblastoma adalah tumor otak stadium lanjut yang bersifat agresif dan ganas, keganasan ini berasal dari sel glia pada otak. Sel tersebut turut membantu kerja dari sel saraf.
BACA JUGA: Perjuangan Agung Hercules Melawan Kanker Otak
Kanker otak jenis glioblastoma, seperti yang diderita Agung Hercules, umumnya berlokasi pada bagian mana pun di otak, namun jarang menyebar hingga keluar otak. Sering kali, kondisi ini ditemukan pada orang berusia 45 hingga 70 tahun, namun jarang terjadi pada anak-anak.
Penyebab kanker otak
BACA JUGA: Sebelum Dirawat Karena Kanker Otak, Agung Hercules Sibuk Jualan Bakso
Setiap sel tubuh manusia mengandung DNA, yang salah satu fungsinya adalah mengatur bagaimana sel tubuh berkembang serta berfungsi. DNA akan membentuk gen yang turut menentukan fungsi sel tubuh Anda.
Beberapa gen dalam tubuh manusia akan membantu pengaturan pertumbuhan dan pembelahan sel, misalnya saja onkogen (berfungsi membantu sel tumbuh, membelah, serta hidup) dan gen penekan tumor/tumor suppressor genes (berfungsi menjaga pembelahan sel tetap terkontrol dan memastikan sel mati sesuai pada waktunya).
BACA JUGA: Agung Hercules Kanker Otak, Deddy Corbuzier Tantang Adu Panco
Secara umum, kanker disebabkan kelainan DNA yang menyebabkan onkogen menjadi aktif atau gen penekan tumor tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, pertumbuhan sel menjadi tidak terkontrol dan ganas.
Secara khusus, penyebab kanker otak belum dipahami dengan baik. Namun, diketahui beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker otak.
Paparan radiasi picu kanker otak
Faktor risiko kanker otak yang paling dikenal adalah paparan dengan sinar radiasi. Sering kali, seseorang terpapar radiasi untuk alasan pengobatan suatu masalah kesehatan, misalnya sebagai penanganan terhadap kanker jenis lain.
Paparan dengan bom atom juga dapat menyebabkan seorang terkena radiasi, walau kejadian ini lebih jarang ditemukan. Beberapa teknik pencitraan yang berfungsi membantu diagnosis pun juga menggunakan radiasi.
Misalnya saja pemeriksaan X-ray atau CT-scan. Risiko pemeriksaan ini dalam meningkatkan kemungkinan munculnya kanker otak belum diketahui. Namun, mengingat radiasi yang digunakan dalam pemeriksaan tersebut relatif kecil – jika dibandingkan dengan terapi radiasi untuk pengobatan kanker – maka diperkirakan risikonya pun juga lebih kecil.
Meski begitu, dokter menyarankan agar pemeriksaan tersebut tidak dilakukan tanpa indikasi yang jelas, terutama pada populasi beresiko seperti wanita hamil dan anak kecil.
Beberapa perubahan gen yang ditemukan pada penyakit bawaan tertentu ternyata juga meningkatkan risiko orang terkena kanker otak. Misalnya saja perubahan gen yang menyebabkan kondisi neurofibromatosis, Turcot syndrome, dan Li-Fraumeni syndrome.
Lebih lanjut, pekerjaan ternyata juga turut berkontribusi menjadi penyebab kanker otak. Terutama mereka yang bekerja berhubungan dengan pembuatan karet sintetis, penyulingan minyak, serta yang rutin terpapar pestisida atau vinil klorida (bahan kimia yang sering digunakan dalam industri untuk memproduksi polimer polivinil klorida).
Jadi, walaupun penyebab pastinya masih dipelajari lebih lanjut, sudah bisa diketahui beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker otak, seperti yang telah dijelaskan di atas. Di sisi lain, kanker otak seperti yang diderita Agung Hercules pun dapat muncul walaupun tanpa paparan berbagai faktor risiko tersebut. Yang terpenting, agar terhindar dari penyakit kanker ini, mulailah ubah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat.(NP/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agung Hercules Idap Kanker Otak Stadium 4, Semoga Cepat Sembuh
Redaktur & Reporter : Yessy