jpnn.com, BANGKA TENGAH - Keluarga besar Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merasakan duka sangat mendalam atas meninggalnya BJ Habibie. Hal ini lantaran Habibie merupakan pendiri sekolah tersebut.
Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Musran menyatakan bahwa BJ Habibie adalah "founding father" MAN IC yang sekarang pengelolaannya berada di bawah Kemenag RI.
BACA JUGA: Intip Koleksi Mobil Klasik nan Langka Milik BJ Habibie
"Kita tidak bisa melupakan itu, semua siswa, guru dan pegawai MAN IC harus tahu bahwa beliau merupakan pendiri sekolah yang berwawasan ilmu agama dan teknologi ini," ujar Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Kabupaten Bangka Tengah, Musran di Koba, Kamis (12/9).
Musran menjelaskan kilas balik pendirian MAN IC, bahwa pada 1996 BJ Habibie yang menjabat Menristek RI mendirikan sekolah yang diberi nama Magnet School yaitu lembaga pendidikan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam penguasaan Iptek yang didasari nilai keimanan dan takwa.
BACA JUGA: Jadwal Lengkap Upacara Pemakaman Kenegaraan BJ Habibie
"Kemudian Magnet School berubah nama menjadi SMU Insan Cendekia yang baru berdiri di Serpong dan Gorontalo," ujarnya.
Kemudian pada 2000/2001 SMU Insan Cendekia pengelolaannya diserahkan kepada Kementerian Agama RI yang sekarang berubah nama menjadi MAN IC yang jumlahnya tercatat sebanyak 23 di seluruh Indonesia.
"Maka perlu saya sampaikan bahwa kami tidak bisa melupakan sejarah dan jasa, BJ Habibie memiliki jasa yang cukup besar terhadap perjalanan MAN IC. Beliau tidak hanya tokoh bangsa, tetapi bagi kami juga tokoh pendidikan," ujarnya.
Musran mengatakan, pada masa itu pernah mendengar BJ Habibie mendirikan lembaga pendidikan yang jumlah siswanya hanya 10 orang. Sekolah itu sekarang sudah menjelma menjadi MAN IC yang jumlahnya sudah tercatat 23 di seluruh Indonesia.
"Bapak teknologi ini mendirikan sekolah dengan penjaringan yang sangat ketat, lembaga pendidikan dengan memadukan ilmu teknologi dan ilmu agama dan sekolah itu sekarang adalah MAN IC," ujarnya.
Ia mengatakan, pertimbangan BJ Habibie meletakkan sekolah yang didirikannya di bawah Kementerian Agama RI tidak lain agar ilmu teknologi dan ilmu agama dapat bergandengan dan berbanding lurus.
"Sekarang tokoh bangsa itu sudah tiada, tetapi jasanya tetap dikenang sepanjang masa. Patut menjadi tauladan anak bangsa, di mana beliau sosok yang jujur, gigih dan tekun," ujarnya. (Ahmadi/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo