Keterlaluan, KKB Aniaya Ibu-ibu Pakai Parang

Rabu, 17 Februari 2021 – 20:09 WIB
Deljati Pamean (28 ), ibu rumah tangga yang menjadi korban penganiayaan oleh KKB di Distrik Bioga, Kabupaten Puncak, Papua, saat ditangani di Puskesmas Bioga. Foto: ANTARA/HO/Polres Puncak

jpnn.com, JAYAPURA - Deljati Pamean (28), ibu rumah tangga di Kampung Yulukoma, Distrik Bioga, Kabupaten Puncak, Papua, diduga dianiaya Kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Kapolres Puncak AKBP Dicky Saragih menjelaskan, insiden itu terjadi Selasa (16/2) sekitar pukul 13.00 WIT, saat korban berada di rumah yang juga merangkap kios atau warung yang menjual aneka kelontong bersama Hendra Tennan.

BACA JUGA: Kronologi TNI-Polri Tembak Mati Anggota KKB, Sempat Ada Perlawanan, Tak Ada Ampun

"Memang benar pelaku penganiayaan diduga anggota KKB. Namun dari kelompok mana masih dalam penyelidikan," ujar AKBP Dicky Saragih yang dihubungi dari Jayapura, Rabu (17/2).

Dicky Saragih menjelaskan, saat itu korban sedang melayani pembeli yang akan berbelanja di kiosnya, lalu datang tiga orang, dua di antaranya menyatakan ingin berbelanja.

BACA JUGA: Irjen Arman Depari Sebut Nama Alex Yang, Tak Lama Lagi Dijemput

Sementara seorang lainnya berada di luar, dan salah seorang rekan pelaku menanyakan keberadaan suami korban yang dijawab sedang ke pasar.

Mendengar jawaban korban, kedua orang itu langsung masuk ke dalam kios dan menganiaya korban menggunakan parang, sehingga korban berteriak minta tolong, membuat Hendra Tenan yang juga tinggal di rumah tersebut keluar.

BACA JUGA: Detik-detik Penangkapan Buronan Markus Suryawan, Tangannya Langsung Diborgol

Melihat saksi yang mengajar di SMAN 1 Bioga keluar dari kamarnya, kedua pelaku langsung melarikan diri ke arah kali atau sungai kecil dan membawa saksi yang terluka ke puskesmas untuk mendapat perawatan medis, kata Saragih.

Mantan Kapolres Yalimo mengatakan saat ini kondisi korban stabil, dan setelah mendapat perawatan diizinkan pulang.

"Dari keterangan saksi, terungkap ketiga orang tersebut sempat mengancam memanah Pitter Mutung yang berprofesi sebagai guru, sehingga langsung masuk dan mengunci rumahnya," kata AKBP Dicky Saragih. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler