Keterlibatan KONI Dinilai Peruncing Kisruh

Rabu, 26 Desember 2012 – 20:10 WIB
JAKARTA -- Keinginan masyarakat sepakbola nasional untuk mendapat skuat timnas yang diisi  pemain Indonesia Premiere League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL), makin sulit diwujudkan.

Itu setelah PSSI menegaskan menolak campur tangan KONI untuk melakukan mediasi pembentukan timnas.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Halim Mahfudz menegaskan, pembentukan dan pengelolaan timnas merupakan kewenangan PSSI. Hal tersebut tertuang dalam statuta FIFA Pasal 10 dan Pasal 13.

"Di dalam statuta FIFA  pasal 10 dan 13 dijelaskan bahwa federasi resmi memiliki kewenangan di dalam mengelola dan mengatur seluruh kegiatan sepakbola nasional. PSSI merupakan federasi yang sah dan diakui oleh FIFA," kata Halim saat dihubungi, Rabu (26/12).

Campur tangan KONI, menurut dia, justru akan semakin membuat kisruh suasana. Makanya, kata Halim, PSSI secara tegas menolak upaya KONI untuk melakukan mediasi timnas.

"Kalau KONI ikut campur dalam pembentukan timnas nantinya pasti bertabrakan. Mereka tidak punya hak mengatur pemain. Kalau mereka seperti itu, kita harus tegas di dalam mengambil tindakan," ujarnya.

Sebelumnya, Tim Task Force yang dibentuk pemerintah sudah menyerahkan proses mediasi pembentukan timnas ke KONI. Melalui salah satu anggotanya, Djoko Pekik, Tim Task Force menyatakan tidak akan melakukan rapat-rapat khusus untuk menyatukan timnas.

"Task Force tugasnya mediator penyelesaian konflik organisasi. Untuk mediasi pembentukan timnas dilakukan oleh KONI," kata Djoko Pekik. (abu/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Nama-nama Incaran Klub Inggris di Bursa Januari

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler