Ketika Djarot Bicara Kopi Kualitas Ekspor Asal Tanah Batak

Jumat, 26 Oktober 2018 – 22:49 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot S Hidayat, dan Koordinator Media TKN Jokowi-Ma'ruf, Monang Sinaga, berbicara soal kopi kualitas ekspor asal tanah batak di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jakpus, Jumat (26/10). F: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Para pendukung paslon nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf memastikan tidak bekerja sekadar untuk memenangkan pemilu legislatif dan pilpres 2019 mendatang.

Mereka juga menyelipkan misi penting terkait pengembangan ekonomi kerakyatan dalam setiap kerja tim pemenangan di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Djarot Beri Saran, Anies Malah Menyindir

Seperti yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat setelah pulang dari Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Dia membawa serta produk kopi lokal bermerek Tabodo. “Tabodo. Itu bahasa batak. Artinya enak,” kata Djarot di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (26/10).

BACA JUGA: Djarot Pastikan Jokowi Menang 65 Persen di Sumut

Djarot yang merupakan caleg DPR RI dari PDI Perjuangan untuk daerah pemilihan Sumut III mengatakan, kopi Tabodo berasal dari kopi lintong.

Baginya, Tabodo membuktikan Indonesia kaya akan berbagai macam komoditas yang bisa diolah dan dikemas dengan baik. Dengan kualitas pengemasan sangat baik, maka Tabodo sudah diekspor.

BACA JUGA: Harap Maklum, Pak Prabowo Tak Berpengalaman di Pemerintahan

Djarot pun berjanji akan memperjuangkan kopi asal Tanah Batak itu agar bisa diekspor keluar.

Djarot menjelaskan, Presiden Jokowi telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur di Sumut. Hal itu dilakukan salah satunya demi membuka pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Dan dalam konteks itu, komoditas kopi ekspor seperti Tabodo ini menjadi bukti bahwa pembangunan itu telah berhasil membangkitkan ekonomi kerakyatan.

“Harus diakui, itu hanya bisa terjadi kalau Pemerintah pusat turun tangan dan membantu pengembangan wilayah di seluruh provinsi di Indonesia,” ujar Djarot.

Lebih lanjut kata Djarot, dengan berbagai potensi kopi Indonesia yang kaya, anak-anak muda Indonesia bisa lebih berkreasi demi membangun brand kopi Indonesia yang menembus pasar dunia. Dia meyakini, anak-anak muda Indonesia mampu melawan dominasi Italia dan merek dagang seperti Starbucks yang telah lebih dulu memasuki ceruk itu.

“Masih banyak yang bisa dikembangkan. Contoh, untuk kecantikan itu gambir, untuk pewangi ada bunga kenanga, bunga kamboja. Minyak sereh, jahe, kencur kemenyan, barus, dan lain-lain,” pungkas dia. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Dukung Jokowi atau Prabowo ya?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler