Ketika Paus Tur ke Negara Paling Berbahaya buat Imam Katolik

Jumat, 12 Februari 2016 – 19:46 WIB
Paus Fransiskus. Foto: AFP

jpnn.com - PAUS Fransiskus bakal mengunjungi Meskiko, Jumat atau Sabtu (13/2) WIB. Banyak perdebatan muncul dengan adanya tur Pope Francis ke negara di Amerika Latin ini.

Salah satu pertentangan yang menguat adalah, fakta bahwa Pope akan mendarat di negara yang dicap paling berbahaya di Amerika, buat para imam Katolik. Ya, puluhan imam tewas dalam dekade terakhir.

BACA JUGA: Serukan Gencatan Senjata Tanpa ISIS, AL Qaida, dan Al-Nusra

Perang antargeng, khususnya terkait narkoba, yang telah menewaskan puluhan ribu orang dalam 10 tahun terakhir juga telah merenggut nyawa sedikitnya 36 imam yang memang secara nyata menjadi target organisasi kriminal.

Dari data Katolik Multimedia Center yang dikutip AFP, Jumat (12/2), korban terbaru adalah Bapa Erasmo Pliego de Jesus, yang dibakar tubuhnya, dan ditemukan pada bulan November di Puebla.

BACA JUGA: Ngeri..12 Anak Tewas Digigit Vampir

Pada bulan April, Pastor Francisco Javier Gutierrez ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di Guanajuato. Pada tahun 2012, ini yang cukup heboh, Alejandro Solalinde, seorang imam yang terkenal pembelaannya terhadap nasib migran di tempat penampungan di bagian selatan negara bagian Oaxaca, harus melarikan diri Mexico pada tahun 2012 setelah menerima ancaman kematian.

"Kami akan membunuh Anda," bunyi salah satu pesan yang diterima Solalinde.

BACA JUGA: 4 Wanita Dituduh Berzina, Dilempari Batu Sampai Mati

"Mereka bahkan punya harga atas kepala saya. Mereka menawarkan $ 400.000 (sekitar Rp 5,3 miliar) untuk nyawa saya," ujar imam berusia 70 tahun itu.

Kini, Solalinde selalu diawasi oleh empat pengawal siang dan malam sementara polisi menjaga tempat tinggalnya. Selain 36 imam dibunuh sejak tahun 2005, dua lagi telah menghilang, bergabung dengan daftar mengerikan dari 26.000 orang hilang di seluruh negeri.

Dalam turnya, Paus Fransiskus akan mengunjungi ibukota Michoacan, Morelia. Di wilayah tersebut, pihak berwenang harus memberikan keamanan untuk Miguel Patino, uskup Apatzingan karena bukan rahasia lagi, kota itu dikendalikan oleh kartel. 

Seorang imam di sekitar kota itu Gregorio "Goyo" Lopez bahkan harus mengenakan rompi antipeluru selama misa. Bagaimana Pope? (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusuh Besar di Penjara, 52 Tewas, Belasan Terluka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler