jpnn.com - Hasil alam yang melimpah tak akan ada artinya jika warga sekitar tak mengetahui bagaimana cara mengemas dengan baik. Hal itulah yang menjadi dasar diadakannya pelatihan dan pembinaan budidaya rumput laut di Pulau Raas, yang berada di Kabupaten Sumenep.
Diselenggarakan oleh Husky Cnooc Madura Limited (HCML) pelatihan itu diikuti oleh belasan petani rumput laut dari 7 desa yang ada di sana. ”Ini untuk meningkatkan kemampuan petani dalam budi daya agar hasil rumput laut yang diproduksi berkualitas bagus," kata Community Development Coordinator HCML, Ali Aliyuddin.
BACA JUGA: Usai Garap Wunut 19, Lapindo Fokus Workover Wunut 4
Pelatihan tersebut menghadirkan pemateri dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Endry Nugroho Prasetyo, dan Dosen Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, Isdiantoni.
"Pelatihan ini materinya lengkap. Mulai pemilihan bibit, kemudian tata cara budidaya rumput laut, hingga tata cara panen yang baik. Ini karena kualitas rumput laut ditentukan mulai pemilihan bibit hingga teknis penanaman, dan masa panen," ujar Ali.
BACA JUGA: Bawa 22 Butir Amunisi, WN Belanda Diamankan di Bandara Ngurah Rai
Ia memaparkan, dari hasil survey. Pulau Raas sangat cocok sebagai lokasi budidaya rumput laut. Sayangnya masyarakat masih menggunakan cara tradisional dalam budidaya rumput laut, sehingga hasil yang didapatkan belum maksimal.
"Karena itu, dengan adanya pelatihan dan pendampingan ini, kami berharap para petani rumput laut bisa memiliki kemampuan lebih baik dalam memproduksi rumput laut yang berkualitas bagus," ucapnya.
BACA JUGA: Lagi, Lahir Bayi Kembar dengan Kepala tak Sempurna
Ia menambahkan, melalui pelatihan dan pendampingan tersebut, para petani rumput laut dibina dan diajarkan bagaimana menanam rumput laut yang baik. Dengan demikian, nantinya hasil produksi budidaya rumput laut di Raas bisa memenuhi Standart Nasional Indonesia (SNI).
Ahmad Sadikin, salah satu petani mengaku senang dengan adanya pelatihan tersebut. ”Ternyata ada beberapa cara yang saya lakukan selama ini salah,” katanya. (JPNN/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivis Bali Ini Di-Bully Netizen karena Isu SARA
Redaktur : Tim Redaksi