SURABAYA - Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Isran Noor meminta kepala daerah terutama Bupati untuk melaksanakan kenaikan BBM dan mengawasi pencairan BLSM.
Hal tersebut disampaikan Isran saat penyerahan hadiah sayembara Nasional kepada 405 siswa dan Mahasiswa tentang Penulisan Otonomi Daerah di Gramedia Expo Jalan Basuki Rahmat.
"Ini adalah keputusan yang sangat sulit. Tapi kami meminta Bupati yang tergabung dalam APKASI untuk mendukung penyesuaian harga BBM," kata Isran Noor kepada wartawan, Minggu (23/06/2013).
Diterangkan keputusan kenaikan harga BBM merupakan keputusan yang tidak populer, namun jika BBM tidak dinaikkan APBN akan jebol dan akan terjadi pelanggaran Undang-Undang jika defisit melebihi 3 persen dari APBN.
"Kami meminta kepada teman-teman Bupati dan Walikota untuk mensosialisasikan keputusan ini sekaligus mengawasi pencairan BLSM tepat sasaran," imbuh Bupati Kutai Timur ini.
Pria yang juga menjabat sebagai Bupati Kutai Timur mengungkapkan, berapapun harga bbm pihaknya tidak mempermasalahkan. Menurutnya, masih banyak di luar Pulau Jawa distribusi BBM yang tidak tersalurkan dan membuat harga melambung tinggi seperti beberapa Kecamatan di Kalimantan harga premium sudahmencapai Rp 20-25 ribu per liter namun warga mereka tidak masalah.
"Warga di daerah lebih lebih mementingkan pasokannya meskipun harganya lebih mahal," katanya. (mas/jpnn)
Hal tersebut disampaikan Isran saat penyerahan hadiah sayembara Nasional kepada 405 siswa dan Mahasiswa tentang Penulisan Otonomi Daerah di Gramedia Expo Jalan Basuki Rahmat.
"Ini adalah keputusan yang sangat sulit. Tapi kami meminta Bupati yang tergabung dalam APKASI untuk mendukung penyesuaian harga BBM," kata Isran Noor kepada wartawan, Minggu (23/06/2013).
Diterangkan keputusan kenaikan harga BBM merupakan keputusan yang tidak populer, namun jika BBM tidak dinaikkan APBN akan jebol dan akan terjadi pelanggaran Undang-Undang jika defisit melebihi 3 persen dari APBN.
"Kami meminta kepada teman-teman Bupati dan Walikota untuk mensosialisasikan keputusan ini sekaligus mengawasi pencairan BLSM tepat sasaran," imbuh Bupati Kutai Timur ini.
Pria yang juga menjabat sebagai Bupati Kutai Timur mengungkapkan, berapapun harga bbm pihaknya tidak mempermasalahkan. Menurutnya, masih banyak di luar Pulau Jawa distribusi BBM yang tidak tersalurkan dan membuat harga melambung tinggi seperti beberapa Kecamatan di Kalimantan harga premium sudahmencapai Rp 20-25 ribu per liter namun warga mereka tidak masalah.
"Warga di daerah lebih lebih mementingkan pasokannya meskipun harganya lebih mahal," katanya. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Diduga Bayar Preman Untuk Bubarkan Demonstran
Redaktur : Tim Redaksi