TERNATE - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Maluku Utara (Malut) terpilih, M Rahmi Husen menyatakan siap merangkul semua kader Demokrat yang potensial, termasuk Thaib Armaiyn, mantan Ketua DPD Partai Demokrat Malut. Rahmi tidak menginginkan konflik internal partai yang sempat mencuat sebelumnya menjelang pelaksanaan musyawarah daerah (musda), melebar dan menganggu kerja-kerja partai ke depan.
"Tak ada yang perlu dibedakan. Partai Demokrat Malut tahun ini adalah tahun kerja. Karena itu, para kader yang berpotensi tetap dirangkul. Prinsipnya, kita tetap bergandengan tangan membesarkan partai," kata Rahmi kepada Malut Post (JPNN Group).
Rahmi mengaku tidak ada masalah dengan kader yang berada di kubu Thaib. Meski sebelumnya berseberangan dengan Thaib, Rahmi menyatakan akan tetap merangkul Thaib. "Pak Thaib merupakan kader Demokrat yang juga mantan ketua DPD sehingga kita harus dihormati. Kita harus menjaga hubungan baik kepada siapa pun termasuk gubernur (Thaib Armaiyn). Nanti kita lihat proses ke depan, jabatan apa yang diberikan untuk Pak Thaib," ujarnya.
Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malut itu menyatakan, Demokrat di bawah kepemimpinannya saat ini adalah periode kerja. Karena itu, dirinya akan merangkul semua kader. "Semua kader yang berpotensi akan dirangkul dengan berpijak pada etika politik Partai Demokrat yakni politik bersih, cerdas dan santun. Karena saya berkomitmen kepengurusan periode kali ini adalah periode kerja. Sehingga saya berharap, orang-orang yang bergabung punya semangat juang yang tinggi dan berkomitmen untuk bekerja," imbuhnya.
Rahmi sendiri diberikan waktu sebulan menyusun kepengurusan DPD Partai Demokrat Malut, bersama mide formatur yang terdiri dari dua Ketua DPC Ternate, 1 pengurus DPD dan 1 pengrus DPP. Bukan saja Thaib, Rahmi juga menyinggung nama Burhan Abdurrahman, Wali Kota Ternate. Rahmi mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Burhan. Namun komunikasi itu, belum membicarakan soal penempatan posisi Burhan dalam kepengurusan. "Politik itu intinya adalah komunikasi. Prinsipnya kalau mau, masuk partai, berarti siap bekerja dan berkontribusi," tambahnya.
Sementara mantan Plt Sekretaris DPD Partai Demokrat Malut, Nurdin Madi mengharapkan Rahmi dapat menyatukan kembali keluarga besar Demokrat Malut yang sempat pecah menjelang Musda. Nurdin yang sebelumnya berada di kubu Thaib itu mengatakan semua kader pada prinsipnya siap tunduk atas keputusan partai.
"Namun itu semua tergantung ketua terpilih. Apakah ketua terpilih mampu mengakomodir semua perbedaan yang terjadi atau tidak" Secara pribadi saya punya harapan kalau bisa dimasukkan dalam pengurus, sebab kita telah diikat dalam satu keluarga besar Partai Demokrat. Harapan saya, keluarga besar yang pernah pecah ini disatukan untuk menjadi kekuatan menghadapi pilgub, pilpres dan legeslatif," katanya.
Nurdin juga mengharapkan Rahmi mengakomodir mantan Ketua DPD Thaib Armaiyn dalam struktur. "Paling tidak sebagai dewan penasehat di DPD, sehingga menjadi kekuatan bersama. Sebab, Thaib punya konstribusi terhadap partai di Malut," katanya. Soal Thaib, Rahmi sendiri mengaku akan merangkulnya. Namun soal jabatan, kata Rahmi, baru akan dibahas bersama tim mide formatur. (fai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Belum Siap Ditinggal JK
Redaktur : Tim Redaksi