jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Tengah Rusliansyah mencabut keterangannya terkait permintaan kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar agar membantu menangani 11 pemilihan kepala daerah.
Rusliansyah mencabut keterangan itu karena menganggap pernyataan yang pernah dia berikan hanya penafsiran saja. "Itu saya cabut, itu hanya penafsiran saya saja," katanya saat bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (30/1).
BACA JUGA: KPK Pernah Berusaha Tangkap Anggoro Namun Gagal
Di dalam berita acara pemeriksaan (BAP), Rusliansyah bersama Politikus Partai Golkar Chairun Nisa mengaku pernah bertemu Akil di rumah dinasnya pada Maret 2013. Mereka membicarakan mengenai 11 Pilkada di Kalimatan Tengah yang seluruhnya diikuti calon dari Golkar.
Nisa mengatakan bisa saja 11 Pilkada itu dibawa ke MK. Karena Akil menjabat Ketua MK dan pernah menjadi kader Golkar, Nisa berharap bisa membantunya. Bantuan Akil akan berimbas kepada perolehan suara Nisa apalagi Nisa merupakan caleg dari daerah Kalteng.
BACA JUGA: Pelaksanaan Pilpres di LN Lebih Cepat, Terganjal UU
Ruslianyah menyatakan, saat menjalani pemeriksaan dirinya sedang tidak fit sebab dia baru menjalani operasi kateter jantung. Rusli yang menjalani pemeriksaan selama hampir 11 jam mengaku tidak konsentrasi saat membaca ulang hasil pemeriksaan. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Kisah Suap dari Anggoro dan Sosok Misterius Bernama Yulianto
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakal Tiba Jam 23.00, KPK Simulasi Kedatangan Anggoro
Redaktur : Tim Redaksi