Ketua DPD RI Doakan Kapal Selam KRI Nanggala yang Hilang segera Ditemukan

Jumat, 23 April 2021 – 17:05 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto: Humas DPD RI.

jpnn.com, JAKARTA - Kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) berama KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di laut utara Bali.

Kapal selam KRI Nanggala hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) dini hari, atau saat bersiap menunjukkan aksinya di depan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Operasi pencarian masih berlangsung.

BACA JUGA: KN SAR 234 Antasena Dikerahkan Bantu Pencarian KRI Nanggala 402

KRI Nanggala diketahui membawa 53 orang, terdiri dari komandan kapal, 49 kru, dan 3 personel persenjataan kapal selam.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap kapal selam yang membawa 53 personel itu segera ditemukan.

BACA JUGA: Solidaritas, Tetangga Berda Asmara Tahlil Doakan KRI Nanggala-402

"Saya turut prihatin atas hilangnya kapal selam milik TNI, KRI Nanggala-402. Kami mendoakan agar kapal selam kita segera ditemukan," ujar LaNyalla di sela-sela masa reses di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/4).

Senator asal Jawa Timur itu berharap tidak ada korban jiwa atas peristiwa ini.

BACA JUGA: Inilah Kalimat Juru Diesel KRI Nanggala-402 kepada Istrinya...

“Mari kita doakan agar kapal dan seluruh kru, prajurit yang ada di dalamnya semua dapat ditemukan dalam keadaan aman dan sehat. TNI juga harus terus meng-update, khususnya kepada keluarga personel," ucapnya.

Secara pribadi, LaNyalla mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan agar kapal selam KRI Nanggala segera ditemukan dan segera diketahui nasib para prajurit TNI AL dan personel yang ada di dalamnya.

Berdasarkan keterangan TNI AL, KRI Nanggala hilang kontak di kedalaman 600 hingga 700 meter diduga karena blackout, sehingga kehilangan kendali yang membuatnya tak bisa timbul ke permukaan lagi.

TNI menerjunkan 5 KRI dan 1 helikopter dalam proses pencarian KRI Nanggala. Selain itu, sejumlah instansi turut membantu melakukan pencarian seperti Basarnas, KNKT, BPPT, hingga Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan. Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia juga turut memberi bantuan.

"Kami menyampaikan terima kasih atas bantuan dari negara-negara sahabat mencari kapal selam KRI Nanggala. Ini bukti hubungan diplomatik yang kuat antara Indonesia dengan negara-negara tetangga," kata LaNyalla. (*/jpnn)

Pada kesempatan ini, Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur juga menyoroti soal kelayakan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI.

Untuk diketahui, KRI Nanggala merupakan kapal selam yang sudah berusia 40 tahun. KRI Nanggala merupakan kapal produksi pabrikan Howaldtswerke, Kiel, Jerman tahun 1979.

Menurut LaNyalla, insiden ini harus menjadi pemacu agar pemerintah tidak main-main dalam peremajaan alutsista untuk menjaga kedaulatan negara. Ia mendesak Menhan Prabowo Subianto untuk lebih serius melakukan peremajaan alutsista.

"Luas wilayah Indonesia yang sangat besar memerlukan alutsista yang tangguh dan kokoh. Insiden hilangnya kapal selam ini harus jadi peringatan serius. Menhan perlu modernisasi alutsista secara maksimal, tidak bisa ditawar-tawar lagi," tegasnya.

Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu juga menyinggung soal pemenuhan kebutuhan kapal selam dalam negeri sebanyak 12 unit berdasarkan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Kebutuhan tersebut harus dipenuhi dalam kurun waktu hingga 2024 mendatang.

Pemenuhan kapal selam dalam negeri itu akan dipenuhi dari kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan Korea Selatan. Pelaksananya adalah PT PAL Indonesia (Persero) dan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME).

Indonesia sudah menerima tiga kapal selam yakni Nagapasa, Ardadedali dan Alugoro. Ketiga kapal selam itu merupakan batch pertama dari empat batch yang direncanakan akan dipenuhi.

Kapal pertama dibangun di Korsel dengan tenaga kerja sepenuhnya dari DSME, kapal kedua dibangun di Korsel dengan bantuan tenaga profesional dari PT PAL, sedangkan kapal ketiga sepenuhnya dibangun di fasilitas produksi PT PAL di Surabaya. (*/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler