Ketua DPR Ajak Kazakhtan Cari Solusi Atasi Kemiskinan

Selasa, 13 Maret 2018 – 13:46 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo saat menerima kedatangan Ketua Senat Parlemen Kazakhstan H.E. Mr Kassym Jomart Tokayev. Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) berharap kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Kazakhstan tidak hanya terjadi di sektor perdagangan saja.

Menurut Bamsoet, beberapa sektor kerja sama lain yang bisa lebih ditingkatkan adalah pendidikan, kebudayaan dan pariwisata.

BACA JUGA: Ketua DPR Ajak KPK Mengkaji Sistem Pilkada

Bamsoet juga mengajak Senat Parlemen Kazakhstan bekerja sama di forum internasional seperti Inter Parliamentary Union (IPU) maupun di Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC), terutama dalam memelihara stabilitas keamanan dan perdamaian dunia.

"DPR RI telah menginisiasi Forum Parlemen Dunia membahas perkembangan SGDs. Pertama kali diselenggerakan pada 2017 di Nusa Dua, Bali dan kami harap di tahun 2018 Senat Parlemen Kazakhstan bisa berpartisipasi,” kata Bamsoet saat menerima kedatangan Ketua Senat Parlemen Kazakhstan H.E. Mr Kassym Jomart Tokayev dan delegasi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3).

BACA JUGA: Legislator Pertanyakan Roadmap Kepegawaian Nasional

Bamsoet dalam pertemuan itu sekaligus mengundang Senat Parlemen Kazakhstan untuk hadir dalam World Parliamentary Forum On Sustainable Development 2018. Dia menegaskan Forum Parlemen Dunia ini diinisiasi dan diselenggarakan di Indonesia.

“Bersama kita mencari solusi terbaik mengurangi kemiskinan, kesenjangan dan ketidakadilan, serta menghadapi perubahan iklim dalam kerangka pembangunan berkelanjutan," katanya.

BACA JUGA: Perlu Pengawasan Mendalam Terhadap Otsus Papua

Politikus Partai Golkar yang pernah menjadi pimpinan KADIN ini juga mengatakan, di sektor ekonomi DPR melalui fungsi legislasi membuka pintu untuk membantu pemerintah Indonesia-Kazakhstan meningkatkan investasi masing-masing negara. Dia menjelaskan nilai perdagangan Indonesia-Kazakhstan pada 2017 mencapai USD 52,92 juta. “Ini meningkat dari 2016 yang hanya USD 22,12 juta," katanya.

Bamsoet berharap memasuki 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kazakhstan terus berjalan dengan baik. Tidak ada masalah politik maupun gangguan lainnya.

Kedua negara juga sudah membentuk Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi dan Forum Konsultasi Bilateral. Hubungan baik ini merupakan modal penting dalam meningkatkan kerja sama kedua negara.

“Khusus di bidang perdagangan, saya minta tolong Mr. Kassym Jomart Tokayev memberikan kemudahan bagi Indonesia melakukan ekpor beberapa produk ungulan yang sudah masuk ke Kazakhstan, antara lain minyak kelapa (kopra), minyak sayur, produk kecantikan kulit dan lem," ungkap Bamsoet.

Mr. Kassym menyambut baik tawaran Bamsoet. Dia menjelaskan Kazakhstan saat ini aktif terlibat dalam One Belt One Road yang digagas Tiongkok. Hal ini, kata dia, membuat Kazakhtan mempunyai akses kerjasama ke pelabuhan di Tiongkok.

Dia menilai Indonesia merupakan key partner dalam mengembangkan hubungan Kazakhstan ke berbagai negara lain di Asia Tenggara.

“Kami harap melalui akses pelabuhan di China, bisa mempermudah akses laju barang Indonesia-Kazakhstan sehingga dapat meningkatkan kerjasama perdagangan kedua negara," papar Mr. Kassym.

Pertemuan turut dihadiri Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Agus Hermanto, Ketua Badan Kerjasama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Nurhayati Ali Assegaf, anggota BKSAP DPR Amelia Anggraeni, dan anggota Komisi I DPR Dave Laksono. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KBRI Menjadi Ujung Tombak Diplomatik Indonesia


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler