Ketua DPR: Dua Capres Sudah Jadi Korban Fitnah, Setop Kampanye Hitam

Minggu, 31 Maret 2019 – 13:33 WIB
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memberikan Kuliah Kerja Pembangunan Nasional (KK Bangnas) Perwira Mahasiswa Seskoal Angkatan 57, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (21/3/19). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Dua sosok calon presiden (Capres), Joko Widodo dan Prabowo Subianto, kecewa dan sudah terluka akibat fitnah dan ujaran kebencian yang selama ini dialamatkan kepada mereka. Ungkapan atau refleksi kekecewaan dua sosok Capres itu hendaknya mendorong semua pihak mengakhiri kampanye hitam.

Kekecewaan dua sosok Capres itu terungkap dalam debat Capres sesi IV di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu malam (30/3). Prabowo mengaku tidak nyaman karena dituduh pro-khilafah. Sedangkan Jokowi mengaku selama ini memendam perasaan karena dia dituduh PKI.

BACA JUGA: Ini Dukungan Ibunda Jokowi dan Puan Maharani dari Solo

Kendati pengakuan kedua Capres tampak semata-mata sebagai adu argumentasi dalam debat, pengakuan itu jelas-jelas memperlihatkan kekecewaan kedua sosok Capres itu. Bahkan Prabowo sampai harus mengungkap sekilas latar belakang ibu yang melahirkannya.

Fakta dari debat Capres sesi IV itu hendaknya menyadarkan semua elemen masyarakat bahwa dua sosok Capres Indonesia yang terpilih untuk berkompetisi dalam pemilihan presiden (Pilpres) pada 17 April 2019 mendatang sudah menjadi korban kampanye hitam bermuatan fitnah dan ujaran kebencian.

BACA JUGA: Hasto Kristiyanto: Jokowi Tak Hanya Sampaikan Salam, tetapi Titipkan Pesan

Padahal, untuk menyandang status Capres, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sudah melalui berbagai tahapan proses seleksi. Sehingga, semburan fitnah yang bertujuan mencoreng citra atau kredibilitas kedua sosok capres itu sama sekali tidak masuk akal.

Bahkan, fitnah terhadap kedua Sosok Capres berpotensi merusak akal sehat. Sebab, masyarakat dicekoki pemahaman bahwa institusi negara penyelenggara Pemilu bisa meloloskan pribadi bermasalah untuk mengisi jabatan presiden.

BACA JUGA: Diaz PKPI Anggap Prabowo Kurang Mengerti, Biarlah Presidennya Tetap Jokowi

Karena itu, kampanye hitam terhadap dua kandidat presiden RI ini harus dihentikan. Sebab, fitnah dan ujaran kebencian yang ditujukan ke pribadi Capres Joko Widodo maupun Capres Prabowo Subianto sama artinya dengan merendahkan martabat bangsa Indonesia. Harap diingat bahwa kedua sosok ini tampil sebagai Capres berdasarkan aspirasi masyarakat Indonesia. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nizar: Satu Kaki Prabowo Sudah di Istana


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler