jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto menyayangkan aksi kekerasan oleh tentara Israel terhadap warga muslim Palestina yang disertai pembatasan akses ke Masjid Al-Aqsa. Menurutnya, peristiwa itu tak sepatutnya terjadi.
Novanto mengatakan, beberapa waktu lalu, dunia internasional kembali mengalami duka cinta mendalam. Israel melakukan tindakan kekerasan di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa, sehingga menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 100 orang.
BACA JUGA: Larangan Penggunaan Cantrang Berdampak pada Pengangguran Massal
"Saya turut berduka cita sekaligus mengutuk tindakan kekerasan seperti ini. Sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945, bahwa Negara Indonesia harus turut serta menciptakan perdamaian dunia," ujarnya, Senin (24/7).
Karena itu, sambung Novanto, DPR RI mendukung langkah pemerintah Indonesia yang telah mendesak Israel mengakhiri aksi kekerasan terhadap warga Palestina. DPR juga meminta pemerintah Amerika Serikat agar mengingatkan Israel untuk tidak mengulangi aksi kekerasan seperti itu.
BACA JUGA: Aksesibilitas Wisata Dieng Belum Penuhi Syarat
"Saya juga mendorong Pemerintah Indonesia meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil sikap tegas terhadap Israel," tutur Novanto.
Lebih lanjut Novanto mengatakan, Indonesia sebagai bagian dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga bisa mengambil peran aktif dengan mendorong negara-negara anggota perkumpulan yang sebelumnya bernama Oganisasi Konferensi Islam itu untuk mendesak Israel agar tidak melakukan tindakan kekerasan. Indonesia juga bisa mendorong OKO mendesak Israel agar tidak menghambat umat muslim menjalankan haknya untuk beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa.
BACA JUGA: BURT Akan Terus Sosialisasikan Renstra DPR 2015-2019
"Masjid maupun tempat ibadah dari berbagai pemeluk agama adalah tempat yang harus dijaga kesuciannya. Tidak boleh ada tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun, apalagi sampai terjadinya pembunuhan," tegasnya.
Novanto menegaskan, tempat ibadah adalah sumber kedamaian. Karena itu, tak semestinya tempat ibadah dijadikan sasaran teror dan kekerasan.
"Kita harus menjaga perdamaian dunia, agar bumi yang kita tinggali ini bisa tetap aman untuk anak cucu dan generasi mendatang," punkasnya.(adv/dpr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi IV: Larangan Penggunaan Cantrang Akibatkan Pengangguran Massal
Redaktur & Reporter : Antoni