Ketua Komisi X DPR Mendukung Langkah APPI Lanjutkan Kompetisi

Kamis, 29 Juli 2021 – 16:31 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Foto: Amjad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Langkah pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengizinkan kembali kompetisi sepak bola di tanah air mendapat dukungan banyak kalangan.

Pembukaan kompetisi selain menyelamatkan sumber penghasilan puluhan ribu pesepak bola juga akan menjadi hiburan bagi masyarakat di tengah masa pandemi.

BACA JUGA: Tokyo 2020: 3 Rekor Baru Tercipta di Pertandingan Pertama Cabor Sepak Bola, Simak Selengkapnya...

“Kami mendukung langkah pemain yang mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo agar kompetisi sepak bola bisa digelar kembali. Kami juga mendukung langkah PSSI dan Kemenpora yang terus berusaha menyiapkan pranata agar kompetisi bisa digelar dengan aman terutama dari sisi Kesehatan,” ujar Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, Kamis (29/7/2021).

Huda mengatakan tuntutan para pesepak bola profesional Indonesia agar kompetisi segera digelar merupakan hal wajar. Mereka sudah 16 bulan menganggur karena pemerintah menghentikan kompetisi. Banyak di antara mereka yang harus beralih profesi karena kehilangan mata pencaharian.

BACA JUGA: 2 Pemain Spanyol Tumbang di Laga Perdana Cabang Olahraga Sepak Bola Pria

“Ada pemain sepak bola profesional yang akhirnya harus jadi Satpam, menjadi pedagang kaki lima, hingga menjadi ojek online. Situasi ini sungguh memprihatinkan karena mereka juga luput dari bantuan pemerintah karena selama ini dipandang mempunyai penghasilan layak,” katanya.

Saat ini, kata Huda, mayoritas pemain profesional di Indonesia telah mendapatkan vaksin. Mereka juga sudah berulangkali melakukan simulasi penerapan protokol Kesehatan jika menjalani kompetisi. Bahkan di sejumlah klub telah dibentuk Satgas Covid-19 yang mengawasi kehidupan sehari-hari pemain agar aman dari ancaman virus saat berlatih dan beristirahat di mess pemain.

“Kami yakin dari sisi pemain relatif aman dari dampak buruk Covid-19. Selain itu klub juga sudah diberikan panduan bagaimana harus menerapak protokol Kesehatan di lingkungan stadion maupun mess pemain,” katanya.

Politikus PKB ini mengaku banyak mendapatkan keluhan dari pemain maupun pengurus klub terkait ketidakjelaskan pelaksanaan kompetisi sepak bola di tanah air. Padahal mayoritas klub sudah melakukan kontrak dengan pemain maupun pelatih untuk persiapan Kompetisi Liga tahun 2021.

“Kami menerima masukan jika klub saat ini telah banyak mengeluarkan biaya untuk kontrak dan gaji pemain serta pelatih. Mereka juga harus membiayai latihan internal persiapan kompetisi 2021. Mereka khawatir pengeluaran itu akan sia-sia jika kompetisi dibatalkan lagi,” katanya.

Huda meminta kepada Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) untuk benar-benar berjuang meyakinkan stake holder terkait jika kompetisi sepak bola aman digelar.

Menurut dia, PSSI juga harus menyiapkan skenario jika pemerintah tetap melarang pelaksanaan kompetisi di zona merah, oranye, dan kuning.

“PSSI misalnya bisa mengubah format kompetisi sehingga pelaksanaannya lebih singkat maupun mempusatkan pelaksanaan kompetisi di wilayah zona hijau yang aman. Sehingga satu sisi kompetisi tetap berjalan, di sisi lain meminimalkan potensi terbentuknya kluster baru penularan Covid-19 karena sepak bola,” pungkas Huda.(jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler