Ketua Komplotan Maling Sembako Ditembak Mati

Jumat, 17 April 2020 – 11:02 WIB
Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi (tengah) didampingi Kasat Reskrim Kompol Gogo Galesung (baju hitam bergaris). Foto: ANTARA/HO/Humas Polresta Tangerang

jpnn.com, TANGERANG - Empat pencuri spesialis sembilan bahan pokok (sembako) dibekuk aparat Polresta Tangerang. Seorang di antaranya ditembak mati karena berupaya melawan petugas.

Para pelaku memanfaatkan situasi pandemi Corona atau COVID-19.

BACA JUGA: Perampok Alfamart di Duren Sawit Ditembak Mati

Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, saat beraksi empat pelaku itu menggunakan senjata api rakitan.

"Empat pelaku itu, yakni MA, DR, AP, dan H sebagai pimpinan kelompok pencurian yang meninggal akibat berupaya melawan petugas," katanya dilansir Antara, Kamis (16/4).

BACA JUGA: Dua Pria Ini Pasrah Temannya Ditembak Mati Polisi

Ade Ary mengatakan, para pelaku merupakan sindikat antarprovinsi spesialis pencurian sembako yang beraksi di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.

Menurut dia, para pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan H merupakan residivis untuk kasus yang sama dan pernah dipenjara tiga kali.

BACA JUGA: Pengendara Motor Kejang-kejang, Lalu Meninggal di Depan Kantor Golkar

Namun, ketiga tersangka itu dengan peran masing-masing mulai dari merusak atau mencongkel gembok dan rolling door toko sembako hingga menggasak bahan kebutuhan pokok.

Dia mengharapkan supaya pemilik toko sembako untuk memasang kamera CCTV dan meningkatkan sistem keamanan lingkungan masing-masing.

Sasaran para tersangka dalam aksi itu, yakni beras, mi instan, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya dengan mudah dapat dijual lagi.

Bahkan, para tersangka sudah puluhan kali beraksi, yakni di Bekasi, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten maupun di Kabupaten Tangerang.

Mantan Kapolres Pontianak, Kalbar itu mengatakan, terakhir para pelaku beraksi di Kecamatan Cikupa, awal pekan April 2010 saat petugas fokus pada pencegahan COVID-19.

Pengakuan tersangka kepada petugas bahwa setiap menjalankan aksi, mereka mendapatkan bagian mulai dari Rp3 juta hingga Rp8 juta.

Ade menambahkan, tindakan tersangka sangat meresahkan warga, apalagi situasi saat ini dan sasaran mereka adalah toko yang sedang tutup.

"Dari pengakuan para tersangka, mencuri sembako karena dengan mudah dijual kembali dan sangat dibutuhkan warga," katanya. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler