jpnn.com, BANDUNG - Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono menolak duduk di kursi very important person (VIP) saat pembukaan Piala Presiden 2019.
Berdasarkan undangan yang ditandatangani Ketua Steering Committee Maruarar Sirait dan Ketua Organizing Committee Iwan Budianto, Suhendra seharusnya duduk di kursi kehormatan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/3).
BACA JUGA: Persebaya vs Perseru: Menang Besar Lagi, Rek?
“Mohon maaf kepada PSSI. Tidak ada alasan lain, hanya merasa tidak pantas saja karena belum berbuat apa-apa di PSSI,” kata Suhendra.
Meski menjadi salah satu penggerak perubahan di PSSI, Suhendra mengaku bukan siapa-siapa.
BACA JUGA: Ipang dan Ridho Slank Buka Piala Presiden 2019
"Saya tidak penting. Yang paling penting ialah kita bisa dirasakan dampaknya atau tidak,” imbuh Suhendra.
Dia menambahkan, KPSN menjadi salah satu penggerak pemberantasan pengaturan skor di sepak bola Indonesia.
BACA JUGA: Piala Presiden 2019: Bali United Bawa 24 Pemain ke Bekasi
KPSN juga menjadi penggerak gerakan melengserkan Edy Rahmayadi dari kursi ketua umum PSSI.
Tidak hanya itu, KPSN juga menjadi pendorong terbentuknya Satgas Antimafia Bola yang saat ini sudah menetapkan 16 tersangka, termasuk pengurus PSSI.
“Perubahan pun terjadi dalam prestasi sepak bola nasional,” kata Suhendra. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadwal Lengkap Fase Grup Piala Presiden 2019
Redaktur & Reporter : Ragil