Ketua MPR Ajak Seluruh Elemen Bangsa Hormati Putusan MK atas Sengketa Pilpres 2024

Minggu, 21 April 2024 – 18:19 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengajak seluruh elemen bangsa menghormati putusan MK atas sengketa Pilpres 2024 dalam orasi ilmiahnya pada wisuda Diploma Tiga, Sarjana, Magister, dan Doktor Universitas Borobudur di Jakarta, Minggu (21/4). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo seluruh elemen bangsa untuk bersabar sekaligus menahan diri dalam menyikapi apapun hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Presiden 2024.

Majelis hakim MK dijadwalkan akan membacakan putusannya pada Senin (22/4) besok pukul 09.00 WIB.

BACA JUGA: Menjelang Putusan MK, Pembicaraan Kursi Kabinet Prabowo-Gibran Kian Intensif

Menurut Bamsoet, putusan MK akan menjadi akhir dari berbagai upaya hukum konstitusional yang dapat diambil para pihak yang berperkara.

"Karenanya, apapun putusan yang dikeluarkan oleh MK, seluruh elemen bangsa wajib menghormatinya," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/4).

BACA JUGA: Titi Anggraini Memprediksi MK tidak Akan Mendiskualifikasi Prabowo-Gibran, Ini Argumentasinya

Dia menyampaikan hal itu dalam orasi ilmiah pada wisuda Diploma Tiga, Sarjana, Magister, dan Doktor Universitas Borobudur di Jakarta, Minggu (21/4).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu berharap setelah putusan MK, semua elemen bangsa harus kembali bersaudara, bergotong royong melanjutkan pemerintahan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, serta mempersiapkan Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA: Kubu Prabowo Yakin Permohonan Pihak Anies & Ganjar Bakal Ditolak Hakim MK

Bamsoet menyebut visi Indonesia Emas memiliki 4 pilar utama, yaitu sumberdaya manusia unggul, demokrasi yang matang, pemerintahan yang baik, dan keadilan sosial yang merata.

"Bappenas memproyeksikan pada era Indonesia emas 2045 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 324,05 juta jiwa, di mana 70 persen diantaranya adalah kelompok usia produktif," terang Bamsoet.

Dari komposisi demografi tersebut, kata Bamsoet, bangsa Indonesia berada pada puncak bonus demografi yang harus dikelola dengan baik dan optimal, agar tidak menjadi kemubaziran demografi.

Dia pun mengingatkan hal itu hanya dapat diraih melalui jika sumberdaya manusia yang dimiliki adalah generasi yang unggul, mandiri, dan berkarakter.

"Penting disadari bahwa membangun generasi unggul, mandiri, dan berkarakter, bukanlah semata bersandar pada kompetensi akademik ataupun kemampuan kognitif, melainkan juga harus memiliki pemahaman dan wawasan kebangsaan yang mumpuni," tegas Bamsoet mengingatkan.

Bamsoet menyampaikan nilai-nilai kebangsaan tersebut tercermin dari Empat Pilar MPR, yaitu Pancasila sebagai dasar negara, ideologi dan falsafah bangsa Indonesia.

Kemudian UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai wadah dan bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Borobudur itu mengatakan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 juga tidak lepas dari kesiapan bangsa Indonesia menghadapi pesatnya teknologi informasi.

Di tingkat global saat ini sekitar 5,35 miliar atau lebih dari 66 persen populasi dunia, terhubung ke internet.

Karena itu, internet yang menjadi tren global meniscayakan dua hal.

Di satu sisi, menciptakan perkembangan dunia tanpa batas. Desa, kampung, kota, bahkan dunia telah terhubung dalam sebuah jaringan. Internet memberikan peluang yang sama untuk berkembang.

Namun, di sisi lain, dunia tanpa batas dalam jaringan internet juga meniscayakan hadirnya kompetisi global.

"Tingkat penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 79,5 persen. Artinya, sekitar 222 juta masyarakat Indonesia sudah memiliki akses ke internet," kata Bamsoet.

Untuk itu, lanjut dia, generasi muda khususnya mahasiswa, dituntut untuk selalu berpikir inovatif dan kreatif, serta memiliki analytical thinking terhadap data dan informasi.

"Di masa depan generasi unggul, mandiri, dan berkarakter harus adaptif dengan perkembangan teknologi digital yang mendunia yang semakin tanpa batas," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler