jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresisasi berbagai upaya cepat tanggap yang dilakukan masyarakat dalam membantu korban bencana alam di sejumlah daerah Indonesia.
Menurutnya, semangat gotong royong dan saling membantu merupakan pengejewantahan dari pelaksanaan nilai-nilai Pancasila.
BACA JUGA: Banjir di Kalsel, Bareskrim Turun Tangan
Dia pun menilai langkah Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) membantu korban banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan mendirikan posko bantuan sangatlah tepat.
Wakil ketua umum DPP Partai Golkar ini menyebut posko bantuan SOKSI didirikan di gedung PAUD Azkia, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel.
BACA JUGA: Bamsoet Sumbang Korban Banjir Lewat IMI Kalsel
Wakil ketua umum SOKSI ini menuturkan bantuan berupa sembako sudah diberikan kepada para korban banjir.
"Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan penderitaan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah sekaligus menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian menghadapi musibah yang terjadi," kata Bamsoet saat Rapat Pleno Depinas SOKSI secara virtual di Jakarta, Jumat (22/1).
BACA JUGA: Perintah Tegas Jenderal Andika: Saya Ingin Utuh, Jangan Dipecah
Rapat dipimpin dan dihadiri secara fisik oleh Ketua Umum Depinas SOKSI Achmadi Noor Supit, Sekretaris Jenderal Misbakhun, Bendahara Umum Robert Kardinal dan para pengurus lengkap Depinas SOKSI serta para ketua dan pengurus daerah SOKSI.
Bamsoet yang juga ketua ke-20 DPR RI itu menuturkan berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel hingga kemarin mencatat banjir sudah menewaskan 21 orang.
"Sembilan orang berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tujuh korban dari Kabupaten Tanah Laut, tiga dari Kabupaten Banjar, satu dari kabupaten Tapin dan satu lagi dari Kota Banjarbaru," kata Bamsoet.
Oleh sebab itu, dia mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan masih terjadinya bencana alam.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan Indonesia diguncang 185 bencana, terhitung sejak Jumat 1 Januari hingga Kamis 21 Januari 2021.
Serangkaian bencana di awal 2021 itu menyebabkan 166 orang meninggal dunia, lebih dari 1.200 luka-luka, 1,3 juta warga mengungsi.
Terbanyak dari 185 bencana itu berupa banjir, yakni 127 kejadian, disusul 30 tanah longsor.
Menurut Bamsoet lagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah mengingatkan masyarakat supaya meningkatkan kewaspadaan terhadap multirisiko bencana yang berpotensi meningkat hingga Maret 2021.
"BMKG menyatakan faktor cuaca dan iklim, termasuk puncak musim hujan, bakal memasuki puncaknya pada akhir Januari dan awal Februari 2021," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy