jpnn.com, JAKARTA - Sejak pagi di Lapangan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 30 Agustus 2018, berkumpul ribuan mahasiswa. Di antara ribuan mahasiswa itu, 6.200 di antaranya adalah mahasiswa baru.
Mereka berada di sana untuk mengikuti penutupan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), dulu disebut Ospek. Dalam penutupan acara, digelar berbagai macam pertunjukan seni dan budaya serta membuat bendera merah-putih raksasa yang disusun dari potongan-potongan karton.
BACA JUGA: SMAN I Kota Metro Lampung Juara LCC Empat Pilar Tahun 2018
Acara yang digelar di tengah terik matahari yang bersinar kuat itu tak sekadar seni dan budaya yang dipersembahkan namun juga ada orasi ilmiah, baik dari kalangan mahasiswa maupun Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Puncak dari acara itu adalah orasi kebangsaan dari Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Saat Zulkifli Hasan tiba, gemuruh mahasiswa menyambut kedatangannya. Mereka melambai-lambaikan tangan kepada pria asal Lampung itu. Setelah dipersilahkan oleh panitia, Zulkifli Hasan menyampaikan orasi kebangsaan. Setelah memberi salam, ia mengucapkan mengucapkan selamat kepada mereka yang telah diterima di UIN. “Ini merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” ujarnya.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Politik MPR Adalah Politik Kebangsaan
Untuk itu diharap mereka bersyukur sebab bisa diterima di UIN. "Bila kalian bersyukur maka Allah akan menambah nikmat," tambahnya.
Diungkapkan masih banyak lulusan SMA yang tidak bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi karena berbagai macam alasan. “Bisa jadi karena alasan ekonomi, bisa pula karena tidak lolos seleksi,” ucapnya.
BACA JUGA: Ceramah di MPR, UAS Serukan Persaudaraan dalam Satu Bangsa
Memasuki dunia baru, perguruan tinggi, Zulkifli Hasan mendorong mereka untuk mengoptimalkan apa yang dimiliki. Untuk itu diharapkan mereka ke depannya lebih baik daripada dirinya. "Saya yang lulusan PGAN saja bisa menjadi Menteri Kehutanan dan Ketua MPR, apalagi kalian yang kuliah di sini," harapnya.
Untuk menjadi yang lebih baik, Zulkifli Hasan menyarankan agar para mahasiswa menjadi orang yang tangguh, tak suka mengeluh, dan tidak hobby menyalahkan orang lain. “Kita habisi sikap-sikap yang negative,” paparnya.
Dalam dunia yang selalu terbuka, Zulkifli Hasan menyarankan agar mahasiswa memegang prinsip kejujuran, integritas, dan tak manipulatif. "Kejujuran adalah modal penting kita di tengah masyarakat", tegasnya. “Kita berbuat yang wajar-wajar saja, jangan manipulatif,” tambahnya.
Dikatakan, bangsa ini dilahirkan oleh orang-orang yang cerdas. "Sehari setelah Indonesia merdeka, bangsa ini memiliki UUD Tahun 1945," ujarnya.
Dalam UUD itu disebut ada nilai-nilai kemanusiaan. "Bangsa lain baru mempunyai nilai-nilai kemanusiaan sepuluh tahun kemudian," ujarnya.
Kepada mereka, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa yang saat ini duduk-duduk berpanas-panasan, kelak akan bisa jadi apa saja. "Kalian bisa jadi apa saja," ujarnya. “Saya doakan ada yang menjadi kepala daerah, ulama, professor, menteri, bahkan presiden,” ucapnya.
Semua itu bisa dicapai tergantung apa yang kita lakukan. “Kalau mau maju tergantung dengan apa yang diperjuangkan,” tuturnya. “Jangan tergantung pada orang lain,” tambahnya.
Zulkifli Hasan menyebut kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh sumber daya manusianya. Ia menyebut Singapura, Korea Selatan, dan Jepang sebagai negara maju meski mereka minim bahkan tak memiliki sumber daya alam. Untuk itu dirinya menekankan pentingnya pendidikan.
"Jangan sia-siakan waktu selama belajar," tegasnya. "Belajarlah sungguh-sungguh," pesannya.
Hal demikian ditegaskan sebab untuk menguasai dunia selain adanya jaringan juga pentingnya penguasaan ilmu. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR Booking Ustaz Abdul Somad Sejak Tahun Lalu
Redaktur : Tim Redaksi