Ketua MPR: Rancang Haluan Negara untuk 50 Tahun ke Depan

Senin, 04 April 2016 – 15:26 WIB
Ketua MPR RI DR (HC) Zulkifli Hasan. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - MEDAN – Ketua MPR RI DR (HC) Zulkifli Hasan membuka Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh MPR bekerjasama dengan Fakultus Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) di Hotel Grand Serela, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (4/4) siang.

Focus Group Discussion (FGD) dengan peserta dari unsur akademisi, ormas, birokrat, LSM dan profesional Kota Medan ini mengangkat tema “Reformulasi Sistem Perencanaan Pembangunan dengan Model GBHN.”

BACA JUGA: Cairkan Ketegangan, Mendikbud Ajak Siswa Selfie Bareng

Dalam pidato pengarahannya, Zulkifli Hasan mengatakan ada dua arus besar yaang berbeda pendapat terkait perubahan UUD NRI Tahun 1945, yakni ada pihak yang setuju dan tidak setuju.

“Tapi dalam hal haluan negara semua sepakat haluan negara perlu,” kata Zulkifli Hasan.

BACA JUGA: Oalah... Inilah Daftar Cacat Fahri Hamzah bagi Elite PKS

Sejak amandemen UUD 1945 dalan empat tahap 18 tahun lalu, menurut Zulkifli, kita memasuki sistem berbangsa dan bernegara baru. Era demokrasi liberal.

“Siap tidak siap kita harus siap. Untuk itulah kita perlu norma. Nah, norma inilah yang perlu kita rumuskan sekarang,” ungkap Zulkifli Hasan.

BACA JUGA: Hmm..Soal Reshuffle, PKB Ingatkan Rekan Koalisi

Apalagi, kata Zulkifli, kita sekarang berada di era kompetisi yang sangat hebat. Memang banyak hal yang telah kita capai setelah 18 tahun reformasi, tapi tak sedikit pula kekurangan yang kita hadapi. Antara lain, “Cinta Tanah Air, persaudaraan kebangsaan terasa memudar," katanya.

Karena itu, Zulkifli berharap para peserta FGD ini dapat menghasil sebuah pemikiran tentang haluan negara yang bisa melihat Indonesia 50 tahun ke depan. Sebuah haluan negara yang bukan saja untuk kebijakana ekonomi, melainkan juga untuk bidang-bidang, seperti budaya, teknologi dan ilmu pengetahuan.

FGD sehari di Medan ini menampilkan pembicara dari Jakarta yakni Kamarulzaman (Ketua  Badan Pengkajian MPR), Prof. Dr. Hj. Darmayanti Lubis (anggota Badan Pengkajian MPR) dan Prof. Chusnul Mar'iyah (UI). Sedangkan pembicara dari Medan terdiri dari  Prof. Dr. Badarudin (Dekan FISIP USU),  Rosmery Sabry (akademisi dari USU), dan Dr. Muryanto Amin (akademisi dari USU).(Adv/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah Dipecat, Begini Reaksi Kang Akom


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler