Ketua Parlemen Rusia Ingin Bertemu, Bamsoet Merespons Begini

Senin, 26 September 2022 – 16:10 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia H.E. Mrs. Lyudmila Georgievna Vorobieva di rumah dinas ketua MPR RI, Jakarta, Senin (26/9). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyambut baik keinginan Ketua Parlemen Rusia H.E Mrs. V.I. Matvienko untuk bertemu dirinya selaku pimpinan MPR RI pada Kamis (6/10) di Gedung MPR RI. 

H.E Mrs. V.I. Matvienko sekaligus menghadiri Parliamentary Speaker's Summit (P20) pada 5-7 Oktober sebagai bagian dari kepemimpinan Indonesia dalam G20.

BACA JUGA: Bamsoet Berharap Atlet Indonesia Menangi Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Jakarta

"Pertemuan ini sangat penting untuk membahas berbagai isu yang terjadi di dunia, termasuk peningkatan hubungan Indonesia dan Rusia, antara lain, mendorong perdamaian Rusia-Ukraina, peningkatan hubungan diplomatik antarparlemen Rusia-Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet ini.

Hal itu dikatakannya seusai menerima Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia H.E. Mrs. Lyudmila Georgievna Vorobieva di rumah dinas ketua MPR RI, Jakarta, Senin (26/9).

BACA JUGA: Dukung Jamnas Peugeot Indonesia, Bamsoet Meyakini Dampaknya Luar Biasa

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan sikap Indonesia tetap mengedepankan politik bebas aktif soal perang Rusia-Ukraina

Indonesia meminta Rusia menghentikan serangannya ke Ukraina. Indonesia tidak memihak Ukraina, tetapi atas dasar kemanusiaan dan menolak perang. 

BACA JUGA: Simak 5 Fakta Mengesankan Seputar Persija di Liga 1 Musim Ini

Walaupun mendukung resolusi, sikap Indonesia tetap mendorong adanya penegakan HAM di wilayah konflik dan penyelesaian melalui dialog dan diplomasi.

"Dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB pada 7 April 2022 mengenai pembekuan Rusia dari keanggotaan Dewan HAM, delegasi Indonesia memutuskan abstain,’’ ungkapnya. 

Pertimbangannya, Majelis Umum PBB perlu bersikap hati-hati dan tidak mencabut hak sah anggotanya sebelum memiliki seluruh fakta yang ada.

‘’Majelis Umum PBB tidak boleh menciptakan preseden negatif yang dapat menjatuhkan kredibilitasnya sebagai badan yang terhormat," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan penyelesaian ketegangan Rusia-Ukraina membutuhkan dukungan dari negara-negara Barat, Eropa, bahkan Asia. Antara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, Turki, dan Indonesia. 

Karena itu, berbagai negara dunia lainnya juga harus turut membantu dan mendorong penyelesaian ketegangan yang terjadi antara Rusia - Ukraina. Sekaligus mewaspadai jangan sampai ada pihak-pihak yang memperkeruhnya.

Berbagai proses menuju perdamaian sebenarnya dilakukan. Misalnya, Turki berperan lima kali menjadi tuan rumah perundingan pertemuan Rusia-Ukraina. 

Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian terpisah dengan Turki dan PBB untuk membuka jalan bagi Ukraina yang merupakan salah satu lumbung pangan utama dunia untuk mengekspor 22 juta ton biji-bijian dan barang-barang pertanian lainnya seperti gandum yang tertahan di Pelabuhan Laut Hitam karena serangan Rusia. 

‘’Kesepakatan itu juga memungkinkan Rusia mengekspor biji-bijian dan pupuk," terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila menambahkan hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia terjalin baik sejak 1956. 

Rusia telah menjadi salah satu mitra penting bagi Indonesia. Bamsoet setidaknya tiga kali menerima Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia H.E. Mrs. Lyudmila Georgievna Vorobieva.

Nilai investasi langsung Rusia di Indonesia pada 2020 tercatat USD 4,6 juta dengan 202 proyek yang sebagian besar di sektor industri kimia dan farmasi. 

Neraca perdagangan kedua negara tahun 2020 mampu mencatat surplus di pihak Indonesia USD 16 juta dengan total volume perdagangan USD 1,93 miliar. Nilai ini terbilang kecil dibanding potensi yang ada. 

‘’Masih terbuka berbagai peluang untuk meningkatkan neraca perdagangan kedua negara, misalnya dari sektor pertanian seperti palm oil, karet, kakao, gandum, hingga daging," kata Bamsoet. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler