jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru meminta penindakan terhadap pelaku pencolokan mata siswi kelas 2 SD di Menganti, Gresik.
Mata siswi berinisial SAH itu buta usai dicolok dengan tusuk bakso oleh kakak kelasnya.
BACA JUGA: Gus Falah Sarankan Pemerintah Gandeng NU dalam Mempromosikan Motor Listrik
"Pihak kepolisian harus mengusut dan menindak pelaku pencolokan mata siswi tersebut," kata tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu, Rabu (20/9).
"Apabila pelakunya masih anak anak juga, atau dibawah umur, harus diselesaikan dengan menggunakan hukum pidana anak, intinya tetap harus ada tindakan," tambah anggota DPR-RI Dapil Jatim X yang meliputi wilayah Gresik dan Lamongan ini.
BACA JUGA: Gus Falah Kecam Pembotakan Siswi Tak Berciput di Lamongan
Gus Falah juga mengingatkan pihak sekolah untuk transparan dan mendukung kerja kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
Sebab, sambung Gus Falah, ada informasi yang menunjukkan kejanggalan sikap pihak sekolah.
"Mosok orang tua korban tidak dikasih rekaman CCTV saat kejadian oleh pihak sekolah, malah yang dikasih rekaman bulan Mei, ini ada apa?" ujar Gus Falah.
BACA JUGA: Gus Falah Minta BNPT Perangi Radikalisme dengan Regulasi
Gus Falah pun mengapresiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik yang memberikan sanksi kepada kepala sekolah SD tersebut.
"Dan bila terbukti ada upaya dari oknum-oknum sekolah untuk menutup-nutupi kasus itu, mereka harus ditindak tegas," tegas Gus Falah.
Sebelumnya, Samsul Arif (36) ayah korban SAH mengatakan, peristiwa itu terjadi karena anaknya tak mau memberi uang jajan ke pelaku.
Kejadian bermula saat SAH mengikuti kegiatan lomba Agustusan di sekolah.
Saat itu korban tiba-tiba ditarik siswa yang diduga kakak kelasnya ke lorong di antara ruang guru dan pagar sekolah.
Di sanalah pelaku melancarkan aksinya dengan memaksa SAH memberikan uang jajannya.
Namun, korban menolak sehingga matanya dicolok dengan tusuk bakso.
SAH pun langsung lari dan membasuh matanya dengan air.
Dia juga mengusap matanya yang berdarah dengan seragam.
Di rumah, korban mengeluh kepada ayahnya bahwa mata kanannya tidak bisa melihat.
Setelah SAH dibawa ke rumah sakit, hasil pemeriksaan menunjukkan ada kerusakan pada syaraf mata kanan sehingga SAH mengalami buta permanen. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif