Ketua RT Cabuli Anak Keterbelakangan Mental

Minggu, 17 November 2013 – 09:53 WIB

jpnn.com - BANJAR - Kepolisian Sektor (Polsek) Pataruman baru saja memeriksa dan membuat berita acara pelaporan (BAP) terhadap SF (10) korban yang diduga dicabuli oleh AS (60). Pemeriksaan dan pembuatan BAP terhadap korban itu bertempat di rumah korban di Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman.  

Pada saat pemeriksaan, korban didampingi kuasa hukumnya dari P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kota Banjar yaitu Nova Chalimah Girsang SH.

BACA JUGA: 18 Orang Diamankan Dari Kampung Kubur

Kepada Radar (Grup JPNN), Nova Chalimah Girsang SH mengatakan, pemeriksaan sekaligus pembuatan BAP itu sengaja dilakukan di rumah korban. Tujuannya agar korban merasa nyaman pada saat dimintai keterangan oleh polisi. Alasan lainnya, korban memiliki keterbelakangan mental.

"Saya sebagai kuasa hukum korban sudah sepakat dengan pihak kepolisian untuk pemeriksaan dilakukan di rumahnya," ujarnya

BACA JUGA: Satpam RSHS Larikan Mobil Pasien

Pada saat pemeriksaan terhadap korban, terang dia, polisi hanya meminta keterangan terkait kronologi pencabulan tersebut. Menurutnya, pada saat ditanya oleh polisi mengenai kronologi pencabulan itu korban selalu memberikan jawaban yang sama. Karena itu, dia meyakini jawaban korban bisa dipertanggungjawabkan.

"Saat ditanya korban selalu memberikan keterangan yang sama dan bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya

BACA JUGA: Joki CPNS Seharga Rp 40 Juta Tertangkap

Selain untuk mendampingi korban pada saat pemeriksaan, Nova juga ditugaskan P2TP2A untuk memantau kondisi korban karena masih dalam tahap pemulihan. Sedangkan visum terhadap korban juga sudah dilakukan di RSUD Kota Banjar dan terindikasi korban mengalami luka robek di bagian kemaluannya.

"Selain mendampingi dalam pemeriksaan, saya juga ditugaskan untuk memantau kondisi korban sekarang," pungkasnya.

Seperti diberitakan Radar sebelumnya (14/11), tersangka AS adalah oknum ketua RT sekaligus pengusus DKM di kampungnya diduga tega mencabuli SF, bocah yang mengalami keterbelakangan mental.

Data yang dihimpun Radar, bocah SF yang memiliki penyakit keterbelakangan mental itu diduga dicabuli oleh AS sekitar satu minggu ke belakang. AS melampiaskan nafsu bejatnya itu pada siang hari dan bertempat di rumah korban. Karena pada saat itu korban ditinggalkan ayahnya yang bekerja sebagai buruh pabrik di PT ALBA.

Awalnya Entis (67), ayah korban enggan melaporkan kejadian yang menimpa anaknya itu karena malu dicemooh oleh tetangganya. Namun berkat dorongan dari tim Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Banjar, dia pun bersedia mendampingi anaknya melapor ke polisi.

Entis mengaku sangat kaget ketika mengetahui anaknya telah dicabuli oleh AS. Pada saat itu, dia tidak berani untuk melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian karena takut jadi bahan gunjingan tetangga dan kerabatnya. (mg9)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencandu Narkoba Ditangkap Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler