jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin memerintahkan Banser untuk mengusir dan menggebuk pihak-pihak yang mendemo kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta.
Penyebabnya, aksi terakhir kemarin sudah kelewat batas dan melanggar etika NU.
BACA JUGA: Jaga Toleransi, Ratusan Ansor dan Banser Amankan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024
"Kalau masih terjadi aksi lagi di depan kantor PBNU, Banser gak usah takut-takut, saya perintahkan untuk usir dan gebuk saja kalau tidak mau pergi," tegas pria yang akrab disapa Gus Addin kepada media, Minggu (4/8/2024).
Addin mengatakan agar tidak terjadi lagi demontrasi di depan kantor PBNU.
BACA JUGA: Gus Men Pakai Seragam Banser, Presiden Jokowi: Saya Kira Danjen Kopassus
"Kemarin cukup yang terakhir, kita jaga Marwah NU. Ini adalah kantor kita semua. Dari sini kita dididik, dibesarkan hingga menjadi seperti ini," tegas Gus Addin.
Makanya, dia kembali menegaskan jika ada lagi yang mendemo kantor PBNU, maka akan segera berhadapan dengan GP Ansor-Banser.
BACA JUGA: Gus Addin: Ansor Miliki Energi Besar Hadapi Tantangan Masa Depan
"Siapa pun yang demo depan PBNU, apa pun urusannya, maka akan berhadapan dengan kami," katanya.
Mantan Ketua Umum PB PMII dan Sekjen KNPI ini menegaskan bahwa gedung NU adalah gedung keramat, tempat para ulama berkhidmat.
"Wajib kita jaga. Ansor Banser akan siaga menunggu perintah ketua umum PBNU," katanya.
Sebelumnya, sejumlah orang yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur melakukan demontrasi di depan Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat 2 Agustus 2024 kemarin.
Dalam aksi yang dipimpin koordinator aksi Muhammad Sholihin tersebut, para pendemo menuntut agar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf mundur dari jabatannya karena dianggap telah menyimpang dari tujuan besar PBNU.
Poster-poster yang dibawa di antaranya berbunyi, "Ketum PBNU dan Sekjen PBNU harus mundur."(dkk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad