jpnn.com, SOLO - Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa yang berlangsung di Edutorium UMS menghadirkan Capres Anies Baswedan dan Cawapres Gus Muhaimin Iskandar atau AMIN, Rabu (22/11).
Dalam sambutan di hadapan sekitar 10 ribuan peserta, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan peran Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan, kakek dari Anies Baswedan, dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA: Eks Bupati Kendal Yakin Anies Baswedan Bisa Atasi Persoalan Rakyat
“Seorang tokoh jurnalis, Abdurrahman Baswedan, yang cucunya ada di sini. Dia seorang pejuang kemerdekaan lewat penanya. Dia mendirikan Persatuan Arab Indonesia, tetapi tahukah, jiwa ke-Indonesiaannya melebihi apa yang takarannya semestinya. Dia selalu pakai blankon dan baju Jawa dengan bahasa Surabaya yang medok,” ujar Haedar Nashir.
Haedar mengungkapkan, AR Baswedan yang menggerakkan kekuatan masyarakat Arab untuk bersatu dan memperjuangkan Indonesia merdeka.
BACA JUGA: Anies Melejit ke Posisi 2, Pakar: Limpahan Pendukung Ganjar dan Prabowo
“Bahkan AR Baswedan menjadi leader bersama Agus Salim, Rasyidi, Kahar Muzakir untuk diplomasi mendukung kemerdekaan Indonesia dari Timur Tengah. AR Baswedan membawa surat dukungan dari Mesir dengan cara menyelamatkan diri di setiap bandara, karena saat itu Indonesia diduduki kembali oleh Belanda dan Sekutu,” tandasnya.
Akhirnya, kata Haedar, AR Baswedan selamat sampai Jakarta dan membawa surat dukungan Mesir untuk kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA: Jubir Anies: Prabowo Tak Paham Produksi Singkong, Pantas Food Estate Gagal
“Kesimpulannya apa. Di samping pondasi nilai yang kokoh, pemikiran yang besar, para pendiri Indonesia punya jiwa kenegarawanan dan kekhidmatan yang melampaui segalanya. Hari ini kita berdialog dengan calon presiden dan calon wakil presiden yang saya yakin punya sejarah, jejak pemikiran, reputasi, dan pengkhidmatan yang tinggi,” ujar Haedar. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com