Ketum PGRI Minta Kekurangan Guru Diisi Honorer

Kamis, 27 November 2014 – 20:04 WIB
Indonesia masih kekurangan guru, yang bisa diisi oleh honorer. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo mengingatkan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memperhatikan nasib para guru honorer, baik di sekolah swasta maupun sekolah negeri.

Pasalnya, para guru honorer hingga saat ini ada yang masih diberi upah rendah.

BACA JUGA: PGRI Harapkan Kecerdasan JK Angkat Kesejahteraan Guru

"Penetapan penghasilan minimal perlu dipikirkan kembali bagi guru honorer dan swasta. Banyak guru yang hanya bergaji 200-300 ribu per bulan," ujar Sulistiyo di Jakarta, Kamis, (27/11).

Menurutnya, guru honorer saat ini pun sangat berjasa karena mengisi kekurangan ketersediaan guru SD di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, nasib guru honorer patut diperhatikan.

BACA JUGA: India Tawarkan Kerjasama Pelatihan Kerja dan Beasiswa

"Ada kekurangan guru SD di seluruh Indonesia. Mohon berkenan segera diselesaikan termasuk guru honor sebagai media pengisi kekurangan itu. Mudah-mudahan bisa terwujud," sambungnya.

Dia pun berharap wapres dan menteri terkait hadir dalam peringatan puncak Hari Guru, agar bisa secara langsung mendengarkan keluhan para guru seluruh Indonesia. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Kado Hari Guru, Rp 32 M Dana Sertifikasi Dicairkan

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Upah Minimum Guru Honorer akan Ditetapkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler