Kewajiban Sekolah Swasta Bertumpuk

Selasa, 30 September 2014 – 09:06 WIB

SURABAYA - Kebijakan itu sudah digedok Kemendikbud. Mulai tahun pelajaran 2014-2015 ini, sekolah-sekolah yang baru melaksanakan Kurikulum 2013 (K-13) wajib melakukan matrikulasi. Faktanya, sekolah-sekolah swasta di Surabaya belum mampu melaksanakannya. Mereka masih kaget oleh K-13.

Belum terdata secara terperinci jumlah sekolah swasta yang sudah melakukan matrikulasi K-13. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Swasta Kurnia Saptaningsih memastikan bahwa sebagian besar SMA belum mampu melaksanakannya. Sebab, mereka masih terkejut dengan pemberlakuan K-13 untuk semua sekolah.

''Sekolah masih menata jam untuk matrikulasi supaya pembelajaran lebih efektif,'' terang Kurnia yang juga kepala SMA Barunawati itu.

Matrikulasi untuk siswa kelas II dan V SD, VIII SMP, serta XI SMA merupakan beban tersendiri bagi sekolah swasta saat ini. Sebab, pada waktu bersamaan, mereka wajib menerapkan K-13 untuk kelas-kelas lain.

Karena itulah, Kurnia memastikan bahwa matrikulasi tidak dilakukan pada jam belajar normal di sekolah. Sebab, murid sudah mendapat pelajaran 44 jam per minggu. Matrikulasi sangat mungkin diberikan di luar jam pembelajaran. Alternatifnya, setiap Sabtu. ''Kecuali sekolah yang pembelajarannya hingga Sabtu. Maka, matrikulasi bisa diberikan saat tatap muka di kelas. Atau, melalui penugasan,'' tambahnya.

Bukankah batas waktu matrikulasi tersebut semester ini? Kurnia menyatakan, sekolah swasta terlalu sibuk menyiapkan pembelajaran K-13. Para kepala sekolah juga belum menggelar pertemuan untuk membahas teknis matrikulasi. Sebab, sebagian besar guru kini masih mengikuti pelatihan pendampingan K-13. Rata-rata mereka juga masih dibingungkan dengan instrumen penilaian faktual.(kit/c19/roz)

BACA JUGA: Pancasila Diajarkan Lagi di Sekolah

BACA ARTIKEL LAINNYA... Partisipasi Sekolah Siswa Cacat Masih Rendah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler