Kewalahan di Kandang Lawan

Selasa, 05 Juni 2012 – 15:24 WIB

PADANG - Julukan jago kandang memang patut disematkan kepada PSM. Jika bermain di hadapan pendukungnya sendiri, Pasukan Ramang sangat superior. Tidak terkalahkan.
   
Namun giliran bertanding di kandang lawan, Andi Oddang dkk sangat kewalahan. Sebagai bukti, dari 10 laga di luar kandang baik putaran pertama maupun kedua, PSM hanya bisa menang sekali, imbang tiga kali, dan kalah enam kali.
   
Parahnya lagi, tak hanya banyak menelan kekalahan di kandang lawan, Pasukan Ramang juga kemasukan 17 gol dan hanya mencetak enam gol ke gawang lawannya.
   
Terbaru, Satrio Syam cs takluk 1-3 dari tuan rumah Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Padang. Padahal, dari segi komposisi pemain, hanya Hendra Wijaya dan Ketut Mahendra yang tidak bisa dimainkan.
   
Mantan asisten pelatih PSM, Tony Ho, menilai sulitnya PSM meraih hasil positif saat laga tandang disebabkan dua faktor: kualitas dan mentalitas. Menurut Tony, anak-anak PSM tampaknya tidak siap menerima tekanan dari pendukung tuan rumah.
   
"Wajar saja, karena mayoritas pemain PSM itu masih sangat muda dan kurang pengalaman. Makanya, tak bisa menerima tekanan berat di kandang lawan. Imbasnya, tim sulit meraih hasil bagus," kata Tony, Senin (4/6).
   
Tony menambahkan, strategi yang dilakukan Petar sudah bagus. Tetap bermain normal meski itu di kandang lawan. "Kalau strategi, mungkin itu pilihan dan tentu ada alasan sehingga pelatih menerapkan strategi demikian," bebernya.
   
Dia kemudian mencontohkan klub-klub di Liga Inggris. "Jarang kita lihat main negatif football di kompetisi mereka. Walaupun klub papan bawah, mereka tetap bermain terbuka," papar
Tony.
   
Eks stoper PSM era 1990-an, Faisal Maricar, mengaku sudah yakin sejak awal PSM akan kesulitan di luar kandang. Penyebabnya, mental pemain memang tidak teruji betul di hadapan pendukung tuan rumah.
   
"Memang wajar PSM kewalahan di luar kandang. Apalagi melawan tim yang secara kualitas selevel atau berada sedikit di atas pemain kita. Lini belakang PSM juga rapuh," papar Faisal.
   
Kapten PSM, Andi Oddang, mengakui ada kesulitan bermain di luar kandang. "Tetapi, kalau kualitas sebenarnya kami sama saja dengan tim lain," kata Oddang.
   
Performa buruk PSM di luar kandang, tak sepenuhnya bisa diterima Petar. Arsitek asal Kroasia itu menyatakan bahwa setiap main di luar kandang timnya selalu tidak komplet,
karena ada yang terkena akumulasi kartu dan cedera.
   
Selain itu, gangguan nonteknis yang silih berganti menimpa PSM juga menjadi penyebab sulitnya meraih hasil maksimal di kandang lawan. "Ada banyak faktor. Terutama gaji yang sangat mengganggu psikologis pemain," kata Petar.
   
Eks pelatih VFL Bochum itu juga menilai bahwa tim yang dihadapi secara kualitas memang bagus. "Lihat sendiri kan waktu lawan Semen Padang? Malah kami sebenarnya hanya kalah tipis andai wasit tidak menganulir keputusan penalti buat tim kami," papar Petar. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pede Tampil Menyerang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler