Kewalahan, Pemerintah Ekuador Simpan Jenazah Korban Virus Corona di Kulkas Raksasa

Minggu, 05 April 2020 – 15:40 WIB
Kantong mayat berisi jenazah warga korban virus corona di dalam truk yang difungsikan sebagai kamar mayat darurat di New York, AS. Foto: Twitter

jpnn.com, QUITO - Pemerintah Ekuador mulai kehabisan tempat untuk menampung jenazah korban virus corona seiring makin parahnya situasi di Kota Guayaquil yang jadi episentrum wabah. Karena itu, pemerintah setempat kini  menyiapkan beberapa lemari pendingin berukuran raksasa untuk menyimpan jenazah sebelum dimakamkan.

Ekuador melaporkan 318 pasien meninggal dunia akibat COVID-19. Jumlah itu jadi angka kematian tertinggi di wilayah Amerika Selatan.

BACA JUGA: Sembuh dari Virus Corona, Andrea Dian: Puji Tuhan

Namun, Presiden Lenin Moreno pada pekan ini mengatakan jumlah pasien kemungkinan lebih tinggi karena pemerintah mengangkuti sedikitnya 100 jasad per hari.

Banyak dari jasad itu diangkut dari rumah-rumah karena aturan karantina melarang warga mengubur jenazah kerabat mereka.

BACA JUGA: Cegah Virus Corona, Masyarakat Dianjurkan Gunakan Masker Kain Tiga Lapis

Wali Kota Guayaquil Cynthia Viteri mengatakan, pemerintah pusat menyiapkan tiga kontainer berpendingin sepanjang 12 meter (40 kaki) di rumah sakit milik pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sejauh ini, sekitar 150 korban COVID-19 telah dikubur di suatu kompleks pemakaman milik pribadi di kota pelabuhan itu.

BACA JUGA: Studi: Cegah Penyebaran Corona, Semua Orang Harus Gunakan Masker

Di rumah sakit Teodoro Maldonado Carbo, Guayaquil, Sabtu (4/4), sejumlah tenaga medis mengenakan alat pelindung diri untuk mengeluarkan jasad yang terbungkus plastik dari ruang penyimpan. Mereka menggunakan papan kayu untuk memindahkan jenazah itu ke kontainer pendingin.

"(Korban) pandemi ini melampaui kapasitas layanan rumah sakit," kata pihak rumah sakit dalam pernyataan tertulis, Jumat (3/4).

Sementara itu pada Sabtu, Pemerintah Ekuador mengatakan akan meluncurkan layanan digital yang memungkinkan warga mencari lokasi penguburan kerabatnya.

Moreno mengatakan pemerintah memprediksi total korban tewas akibat COVID-19 provinsi sekitar Guayaqui dapat mencapai 3.500 jiwa. Ia menyebut "kamp khusus" sedang dibangun untuk menguburkan jasad korban. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler