KH Adib Rofiuddin Singgung Rencana Reuni PA 212

Senin, 16 November 2020 – 10:19 WIB
Peserta Reuni 212 melaksanakan salat tahajud di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin dini hari (2/12/2019). FOTO: ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

jpnn.com, JAKARTA - KH Adib Rofiuddin Izza, Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon berharap rencana reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 ditunda.

Menurutnya, kegiatan itu berpotensi menimbulkan kerumunan di tengah pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Habib Rizieq Pulang, Reuni Akbar PA 212 Digelar di Monas?

"Kalau saya mengimbau, saya menyarankan sebaiknya ditunda dulu. Sekarang bukan waktunya kita bereuforia, bersama-sama, bergerombolan, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Artinya, tidak akan menyelesaikan masalah tentang COVID-19," kata Kiai Adib Rofiuddin dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Kiai Adib mengatakan, reuni 212 yang rencana digelar 2 Desember 2020 itu tidak tepat waktunya untuk digelar saat ini, apalagi saat ini DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.

BACA JUGA: Remaja Putri di Bogor Bunuh Bayi Kandung, Begini Aksinya, Ngeri

"Pemerintah itu melaksanakan protokol kesehatan untuk bangsa dan negara, untuk rakyatnya. Kita semua harus bersama-sama menjaga itu. Kalau saya sarankan, ditunda dululah. Masih banyak waktu kok, kenapa harus sekarang," ujarnya.

Lebih lanjut, Dewan Pembina (Mustasyar) PBNU ini mengimbau kepada umat Muslim untuk menaati aturan dari pemerintah untuk menjauhi kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan sehingga dengan begitu Indonesia diharapkan segera terbebas dari COVID-19.

BACA JUGA: Pengemudi Ojol Tak Tahu Barang yang Hendak Dikirim ke Rumah DM, Astaga

"Ini semestinya masyarakat, bangsa Indonesia khususnya, sadar bahwa kita semua itu tengah mendapat cobaan dari Allah SWT. Dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah itu luar biasa melaksanakan, menjaga terhadap rakyatnya agar rakyatnya tidak terkena COVID-19. Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang belum sadar," katanya.

Maka dari itu, ia menganjurkan betul kepada masyarakat untuk menaati imbauan pemerintah karena pemerintah sudah berusaha maksimal menangani pandemi COVID-19.

"Tidak mungkin pemerintah saja yang mengatasi. Karena itu kebaikan kita bersama, bukan kebaikan sepihak," lanjut dia.

Bagi Kiai Adib, silaturahmi bagus, tetapi tidak harus dengan cara berkumpul, mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.

"Bahwa reuni itu, silaturahmi itu, bagus, tetapi kalau hanya akan membuat kemudaratan daripada kemanfaatan lebih baik ditunda. Kalau efeknya menambah klaster COVID-19 baru, ini menjadi tidak baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, PA 212 merencanakan menggelar reuni pada 2 Desember 2020 di Monas, Jakarta Pusat.

Ketua PA 212 Slamet Ma'arif menyebut pihaknya saat ini tengah menunggu jawaban surat izin penggunaan Monas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler