KH Hasyim Muzadi Bela Nusron Wahid

Anggap Pemecatan Lecehkan Suara Nahdliyin

Kamis, 26 Juni 2014 – 16:06 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Partai Golkar memecat Nusron Wahid justru membuahkan simpati pada kader muda di partai pimpinan Aburizal Bakrie itu. Mantan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi bahkan menyebut langkah Golkar memecat Nusron sama saja melecehkan kaum nahdliyin.

Hasyim, mengatakan, Nusron menjadi calon anggota legislatif (caleg) Golkar terpilih dari daerah pemilihan Jawa Tengah II yang terdiri dari Demak, Kudus dan Jepara. Menurut Hasyim, Nusron mengantongi 234 ribu suara dari Jateng II sekaligus menjadi caleg Golkar dengan raihan suara terbanyak.

BACA JUGA: Sengketa Lahan Grup Agung Podomoro, DPR Segera Panggil BPN

"Suara 234 ribu sebagai suara terbanyak di Golkar yang diraih Nusron di dapilnya pasti suara kaum nahdliyin. Bagaimana kalau dialihkan ke orang lain?" kata Hasyim dalam keterangannya, Kamis (26/6).

Hasyim menambahkan, langkah Golkar memecat Nusron sama saja mengalihkan 234 ribu suara pemilih. Yang lebih disayangkan, lanjut Hasyim, justru Nusron yang kini memimpin GP Anshor dipecat hanya karena pilihan politiknya mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.

BACA JUGA: Legislator Demokrat dan Asosiasi Kepala Desa Kampanyekan Prabowo Hatta

“Kalau sekarang dia (Nusron) berjuang karena keyakinan NU-nya, berarti memang Golkar sudah tidak pantas untuk dititipi suara NU," ucap Hasyim.

Ditegaskannya bahwa Nusron tak perlu khawatir meski dipecat dari Golkar. Sebagai senior Nusron di NU, Hasyim akan mendukung Nusron. “Saya akan dukung Nusron kalau ternyata ikut tetangga (Golkar, red) lebih sengsara daripada di rumah besar NU sendiri. Anak muda seperti Nusron tidak selayaknya semangatnya dipatahkan oleh yang tua-tua," kata Hasyim.

BACA JUGA: Demokrat: SBY Tegur Ruhut Lewat SMS karena Dukung Jokowi

Menurutnya, wajar bila Nusron menggugat pemecatan itu. Sebab, kata Hasyim ada juga tokoh Golkar yang terang-terangan mendukung Jokowi-JK namun tidak dipecat. Misalnya Luhut Panjaitan. Bahkan JK sampai saat ini juga tetap tokoh Golkar. “Pemecatan ini lebih terasa selera pimpinan daripada sebuah peraturan," kata Hasyim.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah-DPR Sepakat Tuntaskan 65 RUU Pemekaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler