Khasiat Berpuasa bagi Pengidap Penyakit Autoimun

Sabtu, 17 April 2021 – 04:23 WIB
Niken Tantyo Sudharmono, seorang penyintas autoimun. Foto dok pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Niken Tantyo Sudharmono salah satu penyitas autoimun berbagi pengalaman di bulan Ramadan. Rupanya, Niken sudah menjadikan puasa sebagai rutinitasnya.

Pasalnya, salah satu dampak puasa bagi kesehatan adalah memberikan efek pada regenerasi sel. Efek ini akan terjadi secara alami, dan dikenal dengan sebuatan autophagy.

BACA JUGA: 4 Cara Jitu Mengatasi Sakit Gigi Saat Sedang Puasa

Autophagy adalah proses alami di dalam tubuh, ketika sel membersihkan jaringan yang rusak di dalam tubuh.

Manusia memiliki sistem kekebalan dalam tubuhnya, yang biasa dikenal dengan istilah sistem imun.

BACA JUGA: Harga Ayam dan Telur Naik Saat Ramadan, Begini Kata Mendag Lutfi

Sistem imun merupakan pertahanan tubuh pada jaringan, organ, dan sel yang berfungsi melindungi tubuh dari benda asing, infeksi, dan penyakit. 

Namun, ada kalanya sistem imun malah menyerang sel sehat di dalam tubuh manusia. Inilah yang menyebabkan seseorang menderita penyakit autoimun.

BACA JUGA: Capai 3 Juta Member, Indodax Siapkan Program Untuk Komunitas Kripto

Panyakit ini tergolong kompleks dan sulit disembuhkan.

“Kalau tidak sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan, saya rutin berpuasa minimal 17 jam. Bahkan, bisa sampai ratusan jam. Tapi, puasa yang saya lakukan tidak sama dengan puasa Ramadan. Saya masih tetap minum air mineral, air lemon, air rebusan jahe, teh hijau, dan supplement,” kata Niken, Jumat (16/4).

Niken yang sudah lama memiliki spektrum autoimun sadar bahwa penyakit yang dia derita tidak ada obatnya saat ini.

“Tekad saya, sebagai pengidap autoimun, saya harus bisa beraktivitas seperti layaknya orang tanpa autoimun, tanpa rasa takut kambuh lagi. Tapi, saya sempat berada di ambang rasa putus asa karena saya sadar penyakit autoimun tak ada obat penyembuhnya,” tutur Niken.

Dia menjalankan autophagy, yang pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Jepang, Yoshinori Ohsumi.

Pada dasarnya, autophagy merupakan reaksi normal sel imunitas tubuh, untuk memakan sel-sel yang berpotensi menjadi sel-sel penyakit. Berkat penemuannya ini, Yoshinori meraih Nobel Kesehatan dan Kedokteran pada 2016.

Autophagy dipercaya memainkan peran petning dalam sistem kekebalan tubuh, dengan cara membersihkan racun dan agen infeksi di dalam tubuh.

BACA JUGA: Stunting Hingga Kematian Ibu dan Anak jadi Momok Perempuan Hamil di Usia Pertumbuhan

 

Penelitian membuktikan, autophagy dapat meningkatkan prospek sel dalam menghadapi infeksi penyakit menular dan neurodegeneratif dengan cara mengendalikan peradangan.

Selain itu, autophagy juga diyakini bisa membantu melindungi sel dari masuknya mikroba ke dalam tubuh.

Bagi Niken, autophagy adalah salah satu rangkaian dari formula yang bisa diterapkan orang yang memiliki spektrum autoimun agar tetap bisa sehat dan bugar.

Niken menamakan formula ciptaannya itu sebagai Lifestyle of Health (LOH). Ada tiga tahap dalam formula LOH ini.

“Tahap pertama menerapkan pola makan free dairy product, semisal susu, keju, atau yoghurt. Saya juga tidak mengonsumsi gluten, sugar free, dan telur. Begitu pun tanaman jenis nightshade seperti tomat, terong, dan cabai,” tutur Niken.

Untuk tahap kedua dari LOH123, Niken amat memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

“Saya lebih mementingkan vitamin D3, glutathione, dan probiotik. Untuk membersihkan racun dalam tubuh, saya mengonsumsi kyolic dan candida support,” ucap peremuan kelahiran Bandung ini.

Pada tahap ketiga, Niken melakukan LOH untuk mencapai autophagy. Tahap ketiga ini dilakukan melalui beberapa tahapan, bisa dimulai dari water fasting 16 jam, hingga lebih lama lagi.

Jadi, jelas sudah puasa memiliki khasiat yang berguna bagi kesehatan. Salah satunya adalah proses autophagy yang terjadi pada tubuh selama menjalankan puasa.

BACA JUGA: Gelar RUPST, Waskita Setujui Pendanaan Proyek dengan Jaminan Rp15,3 Triliun

Dengan menerapkan LOH123, Niken merasakan tubuhnya tetap sehat dan bugar.

Penyakit autoimun yang sudah dimilikinya selama bertahun-tahun, kini berhasil diredamnya dengan menerapkan LOH123.

Dia juga membagikan pengalamannya melawan penyakit autoimun ini melalui kanal YouTube Niken Tantyo Sudharmono.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oreon, Aplikasi Berbagi Video Karya Anak Bangsa


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler