jpnn.com, SURABAYA - Dua pemain Timnas U-22 Indonesia, Rahmat Irianto dan Hanif Sjahbandi tampak gayeng di gedung Grahadi, Jumat (1/3).
Mereka berdiri berdampingan saat awak media akan melakukan wawancara. Tapi, tiba-tiba, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung menengahi.
BACA JUGA: Gara-Gara Persebaya, Gubernur Khofifah Pernah Berantem sama Suami
"Wis rek, pokok'e Persebaya karo Arema podo wae," ujar pengganti Soekarwo itu sembari berdiri di tengah dua pemain itu.
Dua penggawa timnas U-22 itu memang berasal dari klub yang punya rivalitas tinggi. Rian -sapaan Rachmat- merupakan bek Persebaya. Sementara Hanif adalah penggawa Arema FC.
BACA JUGA: Kata Osvaldo Haay tentang Hubungannya dengan Hanif Sjahbandi
Khofifah tahu kalau Bonek dan Aremania tidak akur. Padahal, baik Bonek maupun Aremania adalah bagian dari Jatim. Karena itu, dia ingin agar perselisihan antara dua kelompok supporter tersebut bisa segera dimusnahkan.
BACA JUGA: Ratu Tisha Disoraki Bobotoh Saat Pembukaan Piala Presiden 2019
BACA JUGA: Rivalitas di Klub, Osvaldo - Hanif Akur di Timnas
"Ini lho, ada pemain Arema dan Persebaya di timnas. Kalau atletnya sudah bisa bersinergi, tentu saya harap supporternya juga begitu," terang wanita 53 tahun itu.
Bahkan, Khofifah siap menjadi penengah antara Bonek dan Aremania. "Saya siap. Apalagi saya kan memang suka sepakbola," tambah Gubernur wanita pertama di Jatim itu.
Dia mengaku sebagai fans tim asal Surabaya di era Galatama, Niac Mitra. Jadi, sepakbola bukanlah hal baru bagi Khofifah.
Hal itu disambut baik oleh pemain. Sebab, bagi Hanif, tak ada masalah antara dirinya dengan Rian. Begitu pula dengan winger Persebaya, Osvaldo Haay yang juga masuk dalam skuad timnas U-22. Malah, dia paling dekat dengan duo Persebaya itu.
Padahal di ajang Liga, mereka adalah pemain tim rival. "Justru selama di Kamboja saya paling sering bercanda ya sama Rian dan Osvaldo. Nggak ada masalah tuh," kata pemain 21 tahun itu.
Rian dan Hanif memang diundang ke Grahadi semalam. Sebab, keduanya merupakan bagian tim juara di ajang AFF U-22 yang dihelat di Kamboja. Selain dua pemain itu, ada kiper Satria Tama dan stiker Dimas Drajad. Ada juga tim ofisial, mulai dari video analisis dan dokter tim.
Semua yang hadir mendapat reward dari Gubernur Jatim. Yakni uang tunai sebesar Rp 25 juta untuk setiap pemain dan staf ofisial. "Saya belum tahu uang ini mau diapakan. Mungkin saya kasihkan ke Mama," cetus Rian.
Bagi Dimas Drajad, ini bukanlah reward pertamanya. Sebab, dia juga bagian dari skuad timnas U-19 yang menjadi kampiun AFF U-19 tahun 2013 lalu. Itu artinya, dia sudah menyumbangkan dua tropi bagi Garuda Muda. Uniknya, semua diraih di bawah arahan sang pelatih, Indra Sjafri.
BACA JUGA: Manchester United Menang Dramatis, Manchester City Kembali ke Puncak
"Alhamdulillah saya diberi rezeki. Ini karena coach Indra memberi saya kesempatan masuk tim," tegas pemain asli Gresik itu.
Meski demikian, dia masih belum puas. Dia ingin meriah hasil yang lebih baik lagi. Terdekat, timnas U-22 akan turun di kualifikasi piala AFC U-23 di Vietnam pada 22-26 Maret mendatang. Selain Vietnam, mereka berada satu grup dengan Thailand dan Brunei Darusalam.
"Yang jelas saya ingin bawa tim lolos ke AFC U-23 tahun depan. Tentunya kami harus bekerja keras," tegasnya. (gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bonek Bukan Maling Gorengan, Persebaya Pecah Rekor Penonton Piala Indonesia
Redaktur & Reporter : Soetomo