Khusus Bagi Warga Jateng, Waspadai Banjir Bandang dan Hujan Es

Senin, 07 November 2022 – 15:42 WIB
Genangan banjir di halaman SMP Negeri 4 Kroya, Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, akibat hujan ekstrem yang terjadi sejak Selasa (1/11/2022) malam hingga Rabu (2/11/2022) pagi. ANTARA/HO-BPBD Cilacap.

jpnn.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan khusus untuk warga Jawa Tengah.

BMKG meminta warga untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, terhitung pada 7-9 November.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin, Warga di Jabodetabek Simak, ya

Cuaca ekstrem dikhawatirkan dapat menimbulkan sejumlah bencana, antara lain banjir bandang, hujan es dan bencana alam lain.

"Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Ahmad Yani Semarang hari ini (7/11), ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem," ujar Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin (7/11).

BACA JUGA: Ramalan Cuaca BMKG untuk Riau Senin 7 November 2022

Menurutn Teguh, cuaca ekstrem berpotensi terjadi karena di wilayah Jateng terdapat daerah belokan dan pertemuan angin.

Selain itu, aktifnya gelombang Rossby serta anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa, juga memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca di Sumsel Hari Ini, Hujan di Beberapa Wilayah, Awas Kilat

Teguh lebih lanjut mengatakan kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat juga turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jateng.

"Berdasarkan kondisi tersebut, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam waktu singkat, berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jateng pada tanggal 7-9 November," katanya.

Teguh mengatakan wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Senin (7/11) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo dan Wonosobo.

Kemudian, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Kudus, Temanggung, Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang.

Kendal, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.

Cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada Selasa (8/11) di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo dan Wonosobo.

Kemudian, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Demak dan Jepara.

Temanggung, Kabupaten Semarang, Kendal, Kabupaten Pekalongan, Brebes, dan sekitarnya

Cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada Rabu (9/11) di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang.

Kemudian, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara dan Demak.

Temanggung, Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung," kata Teguh. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir di Aceh Timur, Ribuan Rumah Terendam, Ratusan Jiwa Mengungsi


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler