Khusus Para Calon Pengantin: Ikut Dulu Program BkkbN Ini

Rabu, 05 Januari 2022 – 19:45 WIB
Logo BKKBN. Foto: dok BKKBN

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung aplikasi elektronik siap nikah dan hamil (elmisil) yang digagas oleh BkkbN RI.

Hal itu sejalan dengan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Salah satu tujuan dari aplikasi ini adalah pencegahan stunting.

BACA JUGA: Ganjar Temukan Genangan Air Saat Gowes, Langsung Minta Petugas Lakukan Ini

Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo, usai menghadiri Peluncuran Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan Dalam 3 Bulan Pranikah Sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu Kepada Calon Pengantin, di Pendopo Gede Boyolali baru-baru ini.

“BKKBN punya program bagus tiga bulan mereka sebelum menikah diperiksa, wabil khusus calon pengantin putri,” kata Ganjar.

BACA JUGA: Sukses Cegah Stunting, Banggai Raih Penghargaan dari BKKBN

Pemeriksaan dalam program ini mencakup kadar Hemoglobin, lingkar lengan hingga tinggi badan serta kesehatan secara menyeluruh dari calon pengantin (catin) putri.

Sementara untuk catin putra, pemeriksaan melingkupi beberapa aspek kesehatan, salah satu yang jadi fokus adalah kebiasaan merokok.

BACA JUGA: Mesranya Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh di Bawah Air Terjun

“Yang merokok ya kalau bisa berhenti merokoknya paling nggak tiga bulan, sehingga nanti pada saat berproses mereka semuanya bulan madu insyaallah bayinya akan sehat,” ujarnya.

Pada acara tersebut Ganjar sempat berdialog dengan sejumlah pasangan yang sedang ikut dalam program tersebut.

Beberapa di antara mereka, akan melangsungkan pernikahan pada 2022.

“Ada juga yang sudah telanjur, minggu depan sudah mau menikah. Enggak apa-apa, tetap kami periksa karena ini baru kami mulai,” ujarnya.

Ganjar menegaskan dengan program dan aplikasi ini diharapkan pemerintah bisa melakukan lebih banyak intervensi pengendalian stunting.

Termasuk, edukasi untuk tidak menikah di usia muda. Ganjar mengatakan, kesiapan mental juga jadi salah satu faktor terjadinya stunting.

“Program dari bkkbn ini menurut saya bagus, kalau itu bisa kita deteksi sejak awal maka insyaallah pengendalian stunting kita akan bagus,” tandasnya.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam sambutannya mengatakan, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan angka stunting paling rendah di antara provinsi-provinsi besar di Indonesia.

“Ini berkat program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang mestinya dilakukan oleh kami. Maka Jateng sudah menginspirasi BkkbN dan Jateng adalah provinsi besar dengan angka terendah stuntingnya,” tutur Hasto.

Sementara itu, pasangan Sigit dan Ninda yang mengikuti acara tersebut mengaku senang dan dengan adanya program itu.

Pasangan asal Boyolali itu, mengaku merasa lebih tenang diperhatikan.

“Senang ya, jadi enggak asal menikah. Merasa diperhatikan, jadi lebih tenang. Jadi persiapan kami untuk menikah lebih siap dari segi mental dan kesiapan diri juga lebih enak,” tutur pasangan yang akan menikah pada Januari 2022 itu. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler