jpnn.com, JAKARTA - Ki Joko Bodo meninggal dunia pada Selasa (22/11) pukul 09.30 WIB.
Sang asisten, Eno mengaku senang melihat Ki Joko Bodo yang sudah hijrah sebelum tutup usia.
BACA JUGA: Sebelum Meninggal, Ki Joko Bodo Sempat Divonis Begini oleh Dokter
"Saya juga girang sekali," ujar Eno di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa.
Dia menilai, Ki Joko Bodo merupakan orang baik yang kerap mengajarkannya berbagai hal.
BACA JUGA: Ganjar Resmikan MPP di Klaten, Pelayanan jadi Lebih Mudah, Murah dan Cepat
Atas alasan itu, dia turut senang atas perubahan positif dalam diri ayah empat anak tersebut.
Dia pun melihat banyak perubahan semenjak mendiang Ki Joko Bodo hijrah.
BACA JUGA: Ki Joko Bodo dalam Kenangan Ki Kusumo, Berburu ke Hutan & Hal Spiritual
Salah satunya, pria 59 tahun itu enggan bertemu banyak orang, bahkan menolak orang-orang yang datang ke tempat praktiknya.
"Iya memang begitu karena memang enggak mau menemui wartawan, pasien saja juga ditolak-tolakin," kata Eno.
Selain itu, Ki Joko Bodo juga lebih rajin beribadah semenjak hijrah.
"Salatnya rajin lima waktu, bahkan saya sempat keluar kota sama beliau naik mobil setiap azan itu pasti berhenti di tol," ucap Eno.
Ki Joko Bodo berprinsip untuk mengutamakan ibadah, meski sedang di perjalanan.
"Apa pun alasannya harus berhenti dan melakukan solat begitu," kata Eno.
Jenazah Ki Joko Bodo telah dimakamkan di TPU dekat kediamannya pada Selasa sore. (mcr7/jpnn)
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Firda Junita